Terapi Mata Minus – Saat ini masih banyak orang yang memiliki tingkat kesadaran rendah terhadap pentingya untuk menjaga kesehatan mata. Terjadinya sebuah gangguan kesehatan mata tentunya akan memengaruhi aktivitas yang dilaksanakan. Bahkan, sekarang ini gangguan penglihatan seperti mata minus menjadi salah satu gangguan penglihatan yang dialami banyak orang. Para generasi milenial yang dituntut untuk lebih sering berinteraksi dengan berbagai macam peralatan digital dan elektronik seperti smartphone, laptop, komputer dan lainnya, tentu meningkatkan risiko mata minus. Seperti yang diketahui bahwa terlalu lama menatap layar perangkat digital tersebut akan membawa efek buruk pada kesehatan mata.
Kenali Gejala Mata Minus
Pada kondisi normal, cahaya yang masuk ke mata harusnya jatuh tepat pada retina. Cahaya tersebut akan difokuskan dengan tepat sehingga anda bisa melihat dengan jelas. Pada kondisi mata minus, jatuhnya cahaya yang masuk ke mata tersebut justru berada di depan retina. Hal tersebut tentu akan membuat cahaya tidak berfokus dengan tepat, sehingga benda yang letaknya jauh akan terlihat buram dan kabur. Gejala mata minus yang perlu untuk diwaspadai diantaranya adalah:
- Untuk bisa melihat suatu objek dengan jelas anda perlu menyipitkan mata atau menutup sebagian kelopak mata anda
- Mata terasa perih dan lelah ketika memandang sesuatu terlalu lama.
- Ketika mata lelah anda merasakan sakit kepala
- Anda mengalami kesulitan untuk bisa melihat dengan jelas saat mengendarai khususnya pada malam hari
- Terus menyipitkan mata ketika memandang sesuatu
- Anda memerlukan tempat duduk yang lebih dekat dengan televisi, layar film, atau bagian depan kelas agar bisa melihat dengan jelas
- Mengedipkan mata dengan berlebihan
- Sering mengucek mata
Kenapa Mata Minus Bisa Terjadi?
Fungsi penglihatan seseorang harus bisa bekerja dengan baik agar visual yang dihasilkan nampak jelas. Fungsi penglihatan yang dimiliki seseorang meliputi kornea, berbentuk setengah lingkaran, bening, dan menempel di permukaan terdepan bola mata. Dan lensa mata yang merupakan struktur bening berada di belakang iris dan pupil mata. Pada penglihatan yang normal, kedua bagian mata tersebut memiliki fungsi untuk memfokuskan cahaya dengan tepat. Diaman kedua bagian mata tersebut memiliki bentuk lengkung yang halus seperti permukaan kelereng.
Baca Juga: Mengenal Kacamata Sebagai Salah Satu Vision Therapy
Bentuk yang normal dari kornea dan lensa mata memungkinkan untuk semua cahaya yang masuk dapat dibiaskan dengan baik. Cahaya tersebut akan difokuskan tepat pada retina melalui proses pembiasan atau refraksi secara tajam, sehingga hasilnya juga jelas dan tajam. Akan tetapi, apabila kornea atau lensa mata memiliki bentuk lengkungan yang berubah akan membuat cahaya yang masuk ke dalam mata tidak bisa dibiaskan dengan benar. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah gangguan refraksi atau kelainan refraksi.
Kelainan refraksi yang dialami seseorang akan berpengaruh terhadap risiko munculnya mata minus. Karena bentuk bola mata yang lebih panjang dari bentuk yang normal atau lengkungan kornea mata yang terlalu cembung menjadi penyebab utama terjadinya mata minus. Kondisi seperti ini akan memengaruhi hasil pembiasan cahaya, sehingga objek dan benda yang letaknya jauh terlihat buram.
Bagaimana Cara Mengatasi Mata Minus?
Pemeriksaan kesehatan mata perlu untuk dilakukan secara rutin khususnya bagi anda yang bekerja dengan berbagai perangkat digital. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa perangkat digital mampu meningkatkan risiko mata minus. Melalui pemeriksaan kesehatan mata, anda akan mengetahui kondisi kesehatan mata anda. Dalam mengatasi mata minus, sederet langkah berikut bisa menjadi opsi yang bisa anda sesuaikan dengan kebutuhan.
1. Kacamata
Kacamata adalah pilihan utama bagi penderita mata minus, dimana ukuran lensa kacamata akan diresepkan oleh dokter ahli mata berdasarkan tingkat keparahan mata minus yang dialami.
2. Lensa kontak
Lensa kontak menjadi alternatif bagi anda merasa terganggu menggunakan kacamata. Fungsinya sama dengan kacamata yaitu memberikan penglihatan yang lebih jelas dan lebih bebas dalam beraktivitas. Namun anda harus selalu memastikan bahwa lensa kontak yang digunakan benar-benar dalam keadaan yang bersih agar tidak terjadi iritasi mata.
3. Operasi refraktif
Bagi penderita yang memiliki tingkat mata minus parah dan kornea mata yang terlalu tipis, maka bisa memilih opsi untuk operasi refraktif. Dalam hal ini dokter ahli mata akan menanam sebuah lensa kecil dengan koreksi optikal yang tepat pada mata. Hal tersebut bertujuan agar proses pembiasan cahaya jatuh tepat di retina.
4. Orthokeratology
Metode non bedah menggunakan lensa semalam untuk membentuk ulang kornea ini juga cukup efektif dalam mengatasi mata minus. Prosedur ini bisa menjadi pilihan yang baik untuk menghambat dan menghentikan perkembangan mata minus khususnya pada anak-anak.
Vio Optical merupakan klinik mata terpercaya yang menghadirkan pelayanan kesehatan mata terlengkap dengan alat canggih serta staf profesional. Anda dapat memperoleh terapi mata minus seperti ortho-k, kacamata, ataupun kontak lens yang sesuai dengan kondisi anda. Pemeriksaan lengkap meliputi screening retina, screening, katarak dan screening glukoma. Segera dapatkan pelayanan kesehatan mata terpercaya dan lengkap dengan menghubungi kontak person Vio Optical Clinic.