Low Vision – Dari lima indera manusia, mata adalah organ indera terpenting kita. Mata membantu kita untuk memahami hingga 80% informasi yang diterima di lingkungan sekitar. Sistem visual yang berkerja dengan baik, membantu kita untuk melihat dunia. Mata menjadi organ penting sebagai indera penglihatan manusia. Ketika terjadi masalah atau gangguan penglihatan, tentu hal tersebut akan berdampak pada kualitas hidup kita. Seperti halnya gangguan penglihatan rendah atau low vision, simak penjelasan lebih lanjut mengenai kondisi tersebut pada ulasan berikut.
Kenali Apa itu Low Vision
Low vision merupakan gangguan penglihatan yang bisa mengurangi kinerja sistem visual. Bahkan kehilangan penglihatan akibat low vision bisa sangat ekstrim sehingga tidak dapat diperbaiki dengan kacamata resep, lensa kontak, obat-obatan atau pembedahan. Kondisi low vision dapat diartikan sebagai penglihatan yang kurang dari 20/70. Ketajaman visual pada penderita low vision umumnya semakin menurun seiring waktu. Bahkan kondisi yang parah bisa berujung pada kehilangan visual secara total atau kebutaan.
Penyebab Umum Low Vision
Low vision bisa terjadi akibat berbagai faktor. Pada umumnya, low vision sering dikaitkan dengan kondisi penyakit dan gangguan kesehatan tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari low vision, seperti:
1. Degenerasi Makula Terkait Usia
Seperti namanya, pada beberapa orang, makula atau pusat retina bisa memburuk seiring bertambahnya usia. Area pusat retina tersebut memungkinkan fokus yang tajam pada objek. Area tersebut mengontrol apa yang kita lihat di pusat penglihatan kita. Terjadinya degenerasi makula dapat mempengaruhi kemampuan mengemudi, mengenali wajah, membaca, dan melakukan pekerjaan detail lainnya. Kondisi ini membuat adanya titik buta tepat di depan mata, yang berdampak pada kualitas visual. Ini juga menjadi penyebab utama kasus low vision dan kebutaan pada orang di atas usia 50 tahun.
2. Glaukoma
Glaukoma adalah gangguan kesehatan mata yang dapat merusak saraf optik dari waktu ke waktu. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang kehilangan penglihatan seiring berjalannya waktu. Kerusakan saraf optik biasanya terjadi secara bertahap, yang kemudian dapat mempengaruhi kualitas visual seseorang. Kondisi ini biasanya terjadi karena tekanan cairan internal yang terlalu tinggi di mata, akibat penumpukan cairan. Glaukoma juga menjadi salah satu kondisi penyakit yang juga dapat memicu risiko terjadinya low vision.
Baca Juga: Solusi Efektif Tanpa Operasi untuk Kelainan Refraksi dengan Orthokeratology
3. Retinitis Pigmentosa
Penyakit mata ini secara progresif dapat menghancurkan penglihatan malam dan penglihatan tepi (penglihatan samping) seseorang. Penyakit ini dapat merusak sel peka cahaya yang disebut batang dan kerucut di retina. Gejala awal yang mungkin muncul seperti rabun senja, dan seringkali diamati pertama kali pada usia remaja atau dewasa. Kondisi retinitis pigmentosa dapat berkembang menjadi kebutaan total bila tidak segera ditangani.
4. Retinopati Diabetik
Penyakit ini biasanya ditemukan pada seseorang yang didiagnosis diabetes. Retinopati diabetik bisa menyebabkan kerusakan pada retina secara bertahap, yang dapat menyebabkan terjadinya kebutaan total jika tidak segera diobati. Tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, termasuk pembuluh darah mata. Ketika pembuluh darah di mata bocor, maka dapat mengeluarkan darah dan cairan lainnya. Sehingga retina akan membengkak dan menyebabkan penglihatan kabur dan keruh.
5. Amblyopia
Kondisi ini juga dikenal sebagai mata malas, dimana perkembangan penglihatan tidak berjalan dengan sempurna. Penglihatan penglihatan di satu mata gagal berkembang secara normal di masa kanak-kanak. Jika tidak diobati sampai dewasa, seringkali tidak mungkin untuk dapat memperbaiki atau memulihkan kondisinya.
6. Cedera Otak Traumatis
Cedera otak traumatis yang meliputi trauma kepala, stroke, dan cedera otak, dapat mempengaruhi sistem visual. Kondisi tersebut bisa menyebabkan penglihatan kabur secara signifikan, perubahan bidang visual, ketidaksejajaran mata, masalah persepsi kedalaman, sensitivitas silau, hingga penurunan ketajaman visual.
7. Katarak
Penyakit mata ini terjadi ketika lensa di dalam mata menjadi sangat keruh. Sehingga mengakibatkan cahaya tidak dapat mencapai retina, dan menyebabkan hilangnya penglihatan secara umum. Katarak dapat disebabkan oleh paparan jangka panjang sinar UV, cedera, genetika, dan penyakit yang menyertainya. Kondisi ini biasanya terjadi seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
Anda membutuhkan layanan kesehatan mata? Segera kunjungi Vio Optical Clinic. Kami memberikan layanan pemeriksaan kesehatan mata secara menyeluruh dengan peralatan medis canggih yang lengkap. Vio Optical Clinic memiliki staf profesional yang siap untuk memberikan pelayanan terbaik untuk anda. Percayakan kesehatan mata anda bersama layanan kesehatan mata dari Vio Optical Clinic.