Klinik Mata JakartaUveitis adalah peradangan yang berlangsung terhadap uvea atau susunan tengah mata. Kondisi ini ditandai bersama satu atau ke-2 mata muncul benar-benar merah sebab terhadap uvea banyak pembuluh darah. Umumnya, uveitis dialami oleh orang dewasa umur 20-50 tahun, tetapi sering kadang juga dialami anak-anak.

uveitis

Jenis-jenis Uveitis
Uvea adalah susunan tengah terhadap anggota dalam mata yang terdiri atas selaput pelangi mata (iris), susunan pembuluh darah mata (koroid), dan jaringan kuncir pada iris dan koroid (badan siliar). Uvea terletak di pada anggota putih mata (sklera) dan anggota belakang mata yang menangkap sinar (retina).

Berdasarkan wilayah peradangan, uveitis terbagi jadi sebagian jenis, yaitu:

Uveitis di uvea anggota depan (iritis atau uveitis anterior). Peradangan berlangsung di anggota iris.
Uveitis di uvea anggota tengah (uveitis intermedia atau cyclitis). Peradangan berlangsung di pada iris dan koroid.
Uveitis di uvea anggota belakang (choroiditis atau posterior uveitis). Peradangan berlangsung di anggota koroid.
Uveitis di semua uvea (panuveitis). Terjadi disaat semua susunan uvea mengalami peradangan.
Uveitis juga terbagi berdasarkan lamanya penderita mengalami uveitis, yaitu:

Uveitis akut, yaitu tipe uveitis yang berkembang dalam jangka waktu kurang berasal dari 3 bulan.
Uveitis kronis, disaat peradangan berlangsung secara terus-menerus selama lebih berasal dari 3 bulan.
Penyebab Uveitis
Uveitis seringkali tidak diketahui sebabnya dan sering kadang dialami oleh orang sehat. Namun, sebagian besar uveitis dikaitkan bersama problem autoimun, yaitu kondisi disaat sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh sendiri. Beberapa kondisi autoimun yang perihal bersama uveitis, pada lain:

Rheumatoid arthritis, yaitu peradangan sendi.
Psoriasis, yaitu peradangan kulit.
Ankylosing spondylitis, yaitu peradangan sendi terhadap tulang belakang.
Sarkoidosis, yaitu peradangan yang muncul di beragam anggota tubuh, layaknya paru-paru, kelenjar getah bening, mata, dan kulit.

Baca Juga :

Kalazion atau Pembengkakan Pada Kelopak Mata

Penyakit Kawasaki, yaitu peradangan dinding pembuluh darah.
Kolitis ulseratif, yaitu peradangan usus besar.
Crohn’s Disease, yaitu peradangan yang berlangsung di dalam saluran percernaan, merasa berasal dari mulut sampai anus.
Selain itu, uveitis juga sanggup disebabkan oleh hal lain, seperti:

Cedera atau operasi mata.
Kanker mata.
Infeksi yang meliputi:
Herpes.
Tuberkulosis.
Toksoplasmosis.
Sifilis.
HIV/AIDS.
Histoplasmosis.
Paparan racun terhadap mata.
Gejala Uveitis
Gejala uveitis sanggup muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara bertahap dalam jangka waktu sebagian hari. Gejala-gejala uveitis meliputi:

Nyeri di lebih kurang mata, terutama disaat mata tengah fokus terhadap satu hal atau benda.
Penglihatan kabur.
Mata merah.
Mata jadi sensitif terhadap cahaya.
Ada titik kecil yang menghambat penglihatan.
Penyempitan lapang pandang, yaitu kebolehan untuk lihat objek yang letaknya di samping.
Diagnosis Uveitis
Sebagai langkah awal diagnosis, dokter akan memeriksa riwayat kebugaran dan menanyakan gejala yang pasien rasakan.

Kemudian, dokter akan laksanakan pengecekan fisik, terutama terhadap mata pasien. Setelah itu, dokter akan laksanakan pengecekan sambungan untuk menunjang diagnosis. Pemeriksaan sambungan selanjutnya meliputi:

Tes darah.
Analisis cairan mata.
Angiografi mata, yaitu pencitraan untuk mengevaluasi aliran darah mata.
Pemeriksaan pencitraan fotografi fundus mata untuk mengukur ketebalan retina dan paham tersedia tidaknya cairan di dalam retina.

Artikel Terkait