VIO OPTICAL – Saat ini ada banyak orang yang menggunakan kacamata akibat menderita mata minus. Dimana penggunaan kacamata tersebut menjadi alat bantu untuk bisa melihat secara lebih jelas. Mata minus merupakan gangguan penglihatan umum yang mempengaruhi penglihatan jarak jauh seseorang. Namun, pernahkah anda bertanya, bagaimana penderita mata minus melihat sebelum kacamata ditemukan. Mari simak penjelasannya pada ulasan berikut ini.
Mata minus menjadi masalah yang sering dialami oleh banyak orang tanpa mengenal usia. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, dimana penggunaan perangkat digital menjadi kebutuhan banyak orang. Dan tanpa disadari, hal tersebut berdampak pada masalah penglihatan mata minus. Tahukah anda, Aristoteles telah menulis pengamatannya tentang mata minus yang dalam istilah medis disebut dengan myopia, pada tahun 350 SM untuk pertama kalinya. Dimana Aristoteles menyebut myopia terjadi karena bola mata beberapa orang yang terlalu panjang. Sehingga, mereka bisa melihat objek yang dekat tapi objek yang jauh cenderung buram. Kemudian lahirlah lensa pertama untuk myopia yang diciptakan pada abad ke-15.
Pada abad ke-13 lensa cembung genggam sebenarnya telah diciptakan di Eropa. Dimana benda tersebut digunakan untuk mengobati masalah kehilangan penglihatan terkait usia atau yang dikenal dengan presbiopia. Lensa cembung tersebut pada masa kini kita kenal dengan kacamata baca. Namun, teknologi tersebut belum digunakan untuk mengatasi masalah mata minus hingga 200 tahun kemudian. Dimana salah satu lensa genggam cekung pertama kali muncul dalam pada abad ke-16. Lensa genggam cekung tersebut digunakan oleh Paus Leo X yang merupakan salah satu orang berpengaruh secara politis dan terkenal akan rabun jauh atau mata minusnya.
Tidak banyak kondisi mata minus untuk diketahui di jaman dulu, karena ini merupakan sebuah kondisi modern. Dimana tingkat mata minus telah meningkat tajam dalam beberapa dekade terakhir ini. Bahkan, para peneliti telah memproyeksikan setengah populasi dunia akan mengalami mata minus pada 2050. Beberapa ahli telah menyebutkan sebabnya adalah karena faktor genetik dan peningkatan waktu dalam memainkan gawai. Anak-anak yang lebih sedikit bermain di luar memiliki kemungkinan yang lebih besar mengembangkan mata minus.
Baca Juga: Simak Penyebab Mata Minus Selalu Bertambah dan Tanda Minus Anda Telah Bertambah
Terlepas dari itu, mata minus mungkin tidak mempengaruhi banyak orang di masa lalu. Hal ini terbukti dengan pembuatan kacamata mata minus yang lebih terlambat. Hal tersebut menunjukkan bahwa perawatan sebagian orang dengan mata minus tidak dianggap sebagai prioritas. Bahkan, kemungkinan seseorang dengan mata minus justru ditempatkan pada profesi khusus. Sehingga, banyak yang beranggapan mata minus bukanlah sebagai kondisi kecacatan. Akan tetapi, masalah mata minus ini ternyata lebih kompleks bagi kesehatan masyarakat. Dimana kondisi ini bisa menghambat pendidikan anak-anak, meningkatkan resiko kecelakaan di jalan, hingga menghambat pekerjaan.
Tidak ada banyak informasi yang bisa diketahui bagaimana orang mengatasi mata minus, sebelum diciptakannya lensa pertama pada abad ke-15. Meski pengamatan tentang gangguan penglihatan mata minus sudah dipelajari pertama kali oleh Aristoteles di tahun 350 SM. Dan perkembangan selanjutnya terjadi pada abad ke-13 di Eropa. Dimana ditemukan lensa cembung genggam yang digunakan untuk mengobati gangguan penglihatan. Dan setelah 200 tahun kemudian, muncullah sebuah lensa minus yang digunakan untuk penderita mata minus.
Anda membutuhkan layanan kesehatan mata? Segera kunjungi Vio Optical Clinic. Kami memberikan layanan pemeriksaan kesehatan mata secara menyeluruh dengan peralatan medis canggih yang lengkap. Vio Optical Clinic memiliki staf profesional yang siap untuk memberikan pelayanan terbaik untuk anda. Percayakan kesehatan mata anda bersama layanan kesehatan mata dari Vio Optical Clinic.