Low Vision – Pada umumnya, terdapat beberapa kelompok usia pengidap katarak ketika mendapatkan tindakan operasi Yang mana lebih banyak pada mengidap lansia-akhir, yakni 61 tahun ke atas dengan jumlah 23 atau sebanyak 74,2%. Jenis kelamin pengidap katarak yang mendapatkan tindakan operasi lebih banyak dialami oleh wanita dengan jumlah 16 pasien.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Bokka dan Mallapali pada tahun 2016. Ternyata terdapat risiko seseorang mengalami gangguan penglihatan rendah pasca melakukan tindakan operasi katarak. Tentu saja Ini sangat disayangkan, karena pasien berharap setelah menjalankan operasi bisa sembuh dari katarak, bukan justru mengalami low vision.
Perbedaan Katarak dan Low Vision
Tetapi, penting terlebih dahulu untuk mengetahui apa itu yang namanya low vision, apa yang membedakannya dengan katarak? Penting untuk diketahui terlebih dahulu, bahwa low vision merupakan gangguan penglihatan yang tergolong kronis karena tidak bisa diperbaiki melalui prosedur medis, baik itu penggunaan obat-obatan maupun dengan menjalani operasi pembedahan.
Disebutkan gangguan penglihatan yang satu ini juga tidak dapat dikoreksi menggunakan alat bantu penglihatan seperti lensa kontak atau kacamata. Sementara itu, Katarak adalah proses degeneratif yang berupa kekeruhan yang terjadi pada lensa bola mata, sehingga menyebabkan penurunan kemampuan penglihatan bahkan hingga kebutaan.
Pada umumnya, kekeruhan tersebut penyebabnya adalah karena terjadinya reaksi biokimia yang menjadi penyebab koagulasi protein lensa. Seseorang yang mengalami low vision masih mampu untuk melihat berbagai objek namun tidak bisa sejelas seseorang dengan penglihatan normal. Gangguan penglihatan katarak sendiri, biasanya penglihatan pengidapnya akan cenderung buram, serta memandang objek warna terang dengan memudar atau relatif menguning. Apabila melihat dengan salah satu mata, maka pengidap katarak seringkali melihat objek yang tampak ganda.
Benarkah Pasca Operasi Katarak Sebabkan Low Vision?
Pengaruh pertambahan usia terhadap tajam penglihatan sesudah menjalani operasi bedah katarak sebelumnya sudah terbukti sebagai faktor risiko. Ada korelasi yang terdapat antara usia dengan tingkat ketajaman penglihatan setelah dilakukan tindakan operasi katarak. Pertambahan usia pasien katarak lebih mempunyai risiko untuk mengidap penyakit mata lain, hal ini bersamaan dengan katarak seperti gangguan penglihatan terkait usia, yakni degenerasi makula.
Di mana merupakan degenerasi makula ini adalah salah satu penyebab dari low vision. Pada saat makula terlihat normal, ketika pemeriksaan funduskopi dengan pupil yang berdilatasi, namun mungkin saja pada saat itu sudah terjadi makula ringan.
Baca Juga: Betapa Pentingnya Pemeriksaan Mata Rutin untuk Anak Sejak Dini
Gangguan makula ringan yang terjadi seperti ini bisa memiliki pengaruh terhadap fungsi dari fovea. Samping itu, terdapat beberapa penyakit lain yang bisa tidak terlihat dengan dilakukan pemeriksaan fundus karena lensa yang keruh. Perubahan usia pada mata sekaligus persarafan bisa berpengaruh terhadap tajamnya penglihatan.
Semakin bertambahnya usia, maka seseorang mempunyai risiko yang semakin besar untuk mengalami komplikasi yang harus ditanggung ketika pengidap gangguan penglihatan katarak menjalani operasi. Komplikasi yang paling sering ditemukan adalah kelainan retina, riwayat gangguan kesehatan sebelumnya dan proses degeneratif yang bisa menurunkan efektivitas operasi katarak serta hasil tajam penglihatannya.
Komplikasi pasca pembedahan katarak adalah faktor risiko yang bisa mempengaruhi munculnya penglihatan rendah atau low vision. Maka dari itu, penting untuk dilakukan tindakan pencegahan supaya tidak terjadi komplikasi sesudah operasi, meliputi upaya peningkatan skill operator hingga peningkatan kepatuhan pasien untuk selalu kontrol secara rutin. Sangat penting bagi pasien yang memiliki katarak, agar selalu memeriksakan penglihatannya secara rutin.
Apakah Anda dan keluarga membutuhkan layanan kesehatan mata yang berkaitan dengan low vision? Segera kunjungi Vio Optical Clinic. VIO Optical Clinic adalah klinik kesehatan mata yang profesional dan juga terpercaya yang selalu ada untuk membantu Anda dan keluarga meningkatkan kualitas penglihatan menjadi lebih baik melalui berbagai layanannya yang berkualitas.
VIO Optical Clinic sudah didirikan sejak tahun 2013 terletak di Harapan Indah dan Grand Galaxy City – Bekasi dan berada di bawah naungan Dokter Optometri lulusan Cebu Doctor University Phillipine yang berpengalaman. Selain itu, juga mendapatkan sertifikasi oleh Fellow American Academy of Optometry (FAAO) serta memiliki spesialisasi di bidang Vision Therapy (Terapi Penglihatan) yang memiliki kualitas skala internasional. Tidak hanya Dokter Optometri, VIO Optical Clinic juga bekerja sama dengan para Dokter Spesialis Mata yang juga siap membantu Anda dan keluarga untuk menangani berbagai permasalahan pada mata.
VIO Optical Clinic juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan mata secara menyeluruh dengan peralatan medis canggih yang lengkap. Jadi, percayakan kesehatan mata Anda dan keluarga bersama layanan kesehatan mata dari Vio Optical Clinic. Dan jangan lupa kunjungi juga channel kami VIO OPTICAL Clinic untuk melihat lebih dekat profesionalitas kami dalam perawatan kesehatan mata keluarga Indonesia.