Klinik Mata JakartaPandangan Anda jadi buram pada malam hari atau susah melihat di sinar temaram? Mungkin Anda mengalami nyctalopia atau rabun senja. Kondisi ini terjadi kala sel-sel didalam retina yang menunjang melihat didalam gelap, mengalami gangguan.

Perlu Anda ketahui di awalnya bahwa rabun senja bukanlah sebuah penyakit, melainkan sebuah sinyal atau gejala dari penyakit khusus yang mendasarinya. Untuk itu, jangan anggap sepela rabun senja, situasi ini membutuhkan pengecekan yang detil dan penanganan yang tepat agar dapat diatasi.

\Rabun Senja Bukanlah Penyakit

Ciri-Ciri Rabun Senja
Bagi Anda yang mengalami rabun senja, ciri-cirinya dapat dikenali kala melakukan kegiatan sehari-hari, layaknya selanjutnya ini:

Sulit melihat jalur pas berkendara pada malam hari.
Sulit melihat kira-kira kala terjadi di daerah gelap, andaikata di didalam bioskop.
Sulit melihat bintang di langit.
Selain itu, gejala lainnya dari rabun senja adalah sulitnya melihat pas situasi gelap, pandangan Anda bisa saja memburuk pada pas transisi dari ruangan yang terang ke gelap. Untuk menunjang memperjelas keluhan ini, cobalah bandingkan bersama penglihatan orang lain di kira-kira Anda. Bila orang lain masih dapat melihat bersama tahu pada pencahayaan yang kurang, maka bisa saja besar Anda mengalami rabun senja.

Penyakit yang Menyebabkan Rabun Senja
Beberapa penyakit atau situasi yang bisa saja mengundang gejala rabun senja:

Kekurangan vitamin A
Salah satu dampak buruk yang dapat terjadi pada mata kala kekurangan vitamin A adalah keratomalacia. Keratomalacia merupakan suatu problem pada ke dua bola mata. Selain mata jadi kering, sinyal awal Anda mengalami situasi ini tidak benar satunya bisa saja rabun senja.

Rabun jauh atau miopi
Tanpa bantuan koreksi kacamata atau lensa kontak, penderita miopi ada masalah melihat benda-benda yang jauh.

Katarak
Lensa mata yang harusnya jernih jadi keruh pada penderita katarak. Hal ini memicu pandangan Anda tidak jelas.

Glaukoma
Kondisi ini kerap dikaitkan bersama penumpukan tekanan di didalam bola mata (tekanan intraokular). Glaukoma dapat mengakibatkan kerusakan saraf optik mata (organ mata yang mentrasmisi gambar ke otak) Anda dan membuatnya semakin memburuk dari pas ke waktu.

Diabetes
Penyakit diabetes yang tidak terkontrol didalam jangka pas panjang dapat memicu penderitanya rentan mengalami problem pada saraf mata.

Keratonocus
Penderita keratonocus memiliki kornea mata yang tidak tebal dan bersamaan terjadi waktu, kornea dapat berubah jadi kerucut. Hal ini memicu penglihatan jadi buram dan peka pada cahaya.

Retinitis pigmentosa (RP)
Ini merupakan penyakit mata turunan. Kondisi ini terjadi kala retina dipenuhi oleh pigmen berwarna gelap.

Baca Juga :

Penglihatan Menurun Setelah Melahirkan, Mungkin Ini Penyebabnya

Usher syndrome
Gejala situasi ini tidak benar satunya adalah retinitis pigmentosa atau RP. Kondisi ini juga penyakit keturunan yang berdampak pada penglihatan dan pendengaran.

Efek obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan untuk glaukoma dapat memicu pupil menyempit agar mengundang dampak samping layaknya rabun senja.

Cara Mengatasi Rabun Senja
Mengatasi rabun senja mesti disesuaikan bersama penyebabnya. Untuk tahu hal itu, dokter akan menelusuri riwayat kesehatan Anda dan melakukan pengecekan fisik pada mata. Setelah itu, bisa saja dokter akan melakukan tes darah manfaat tahu kadar gula dan vitamin A didalam tubuh.

Berikut langkah mengatasinya sesuai penyebab:

Kekurangan vitamin A bisa saja dapat diatasi bersama konsumsi suplemen vitamin A.
Keratonocus mudah dapat diatasi bersama pemanfaatan kacamata atau lensa kontak. Tapi bagi biasanya orang, lensa kontak merupakan langkah yang paling efektif. Untuk penipisan kornea yang gawat dan sudah tidak dapat diatasi bersama lensa kontak, jalur operasi bisa saja diperlukan.

Jika rabun senja disebabkan oleh miopi, langkah mengatasinya yakni menggunakan kacamata yang disesuaikan bersama minus Anda.

Untuk penderita katarak, Anda dapat menekuni operasi untuk mengganti lensa mata yang sudah keruh bersama lensa mata buatan yang jernih.

Memakai obat tetes mata dari dokter untuk mengurangi tekanan bola mata pada penderita glaukoma. Obat ini bekerja bersama langkah mengurangi pembentukan cairan pada mata. Pemakaian obat oral, operasi, atau terapi laser juga dapat ditunaikan terkecuali penyembuhan bersama obat tetes mata saja tidak efektif.

Jika Anda mengalami rabun senja akibat pemanfaatan obat, jangan langsung berhenti mengonsumsinya. Konsultasikan dahulu ke dokter sebelum turunkan dosis atau berhenti meminumnya.
Sebaiknya Anda tidak berkendara pada malam hari atau melakukan kegiatan di daerah yang gelap, untuk jauhi kecelakaan atau risiko lain. Konsultasi pada dokter spesialis mata untuk meraih penanganan rabun senja lebih lanjut.

Artikel Terkait