Klinik Mata Bekasi – Rabun senja, atau yang disebut terhitung bersama nyctalopia, adalah penurunan daya penglihatan yang dialami seseorang terhadap senja hari atau terhadap waktu pencahayaan meredup, akibat kerusakan terhadap manfaat sel batang terhadap retina.
Mata sebagai indera penglihatan diciptakan untuk mampu sesuaikan diri bersama kondisi terang atau gelap didalam waktu singkat. Pada rabun senja, berjalan penurunan kebolehan mata untuk beradaptasi atau sesuaikan penglihatan bersama pencahayaan redup. Hal ini mampu berjalan andaikata terdapat degenerasi (penurunan fungsi) terhadap sel batang, yakni sel saraf sensorik mata yang bekerja terhadap pencahayaan redup. Rabun senja terhitung mampu berjalan andaikata terdapat kekurangan pigmen rhodopsin terhadap sel batang tersebut, mampu dikarenakan keturunan, mampu terhitung dikarenakan kekurangan vitamin A.
Rabun Senja
Tidak semua kondisi rabun senja mampu diobati. Hal ini terkait berasal dari tingkat keparahan atau kerusakan yang dialami oleh penderitanya.
Penyebab Rabun Senja
Penyebab utama rabun senja atau nyctalopia adalah kerusakan terhadap sel batang terhadap retina. Kondisi ini biasanya dipicu oleh persoalan kesehatan, seperti:
Rabun jauh atau ketidakmampuan mata didalam memandang benda jauh.
Katarak. Kondisi ini biasa berjalan terhadap orang-orang udah memasuki usia senja, atau mampu terhitung terhadap penderita diabetes, dan sebabkan lensa mata kelihatan buram atau keruh.
Defisiensi vitamin A. Salah satu penyebab rabun senja akibat kekurangan vitamin A (xerophtalmia) adalah penyakit fibrosis kistik yang sebabkan saluran pencernaan menjadi tersumbat oleh lendir yang kental dan lengket, sehingga tubuh tidak mampu menyerap serat dan vitamin.
Retinitis pigmentosa. Pada kondisi terjadinya penumpukan pigmen terhadap retina dan menimbulkan penyempitan lapangan pandang yang dikenal bersama tunnel vision. Kondisi ini belum mampu diobati.
Glaukoma. Kondisi yang sebabkan kerusakan terhadap saraf optik akibat tekanan di didalam mata dan mampu tambah memburuk bersamaan waktu.
Baca Juga :
Pengertian Penyakit Retina Pada Mata
Keratokonus. Penipisan kornea yang disebabkan oleh rendahnya persentase antioksidan terhadap kornea, sehingga berjalan kerusakan terhadap jaringan kolagen dan menjadikan kornea menonjol. Selain faktor genetik, kondisi ini terhitung mampu disebabkan oleh paparan polusi udara.
Sindrom Usher. Selain berpengaruh terhadap kebolehan melihat, kondisi ini terhitung mampu mengganggu daya pendengaran penderitanya.
Gejala Rabun Senja
Seperti yang udah disebutkan di atas, penderita rabun senja akan kesulitan untuk memandang terhadap malam hari, serta sukar beradaptasi terhadap waktu berjalan transisi berasal dari terang menuju gelap. Selain mampu mengganggu kesibukan sehari-hari, kondisi ini terhitung mampu membahayakan keselamatan diri penderitanya, terutama ketika berkendara atau terlihat di malam hari.
Diagnosis Rabun Senja
Mengingat gejala rabun senja tidak jauh berlainan bersama penyakit mata lainnya, dokter akan laksanakan pemeriksaan fisik serta bertanya keparahan gejala yang dialami, waktu kemunculan gejala, kesibukan yang biasa dilakukan, penggunaan lensa mata, atau obat-obatan yang dikonsumsi. Selain itu, faktor genetika terhitung akan menjadi pertimbangan waktu laksanakan diagnosis.
Untuk meyakinkan keraguan bahwa pasien menderita rabun senja, mampu ditunaikan berbagai pemeriksaan tambahan terhadap mata, pada lain:
Tes warna.
Tes refraksi mata.
Pemeriksaan bersama slit lamp.
Tes refleks pupil terhadap cahaya.
Pemeriksaan retina.
Pemeriksaan ketajaman penglihatan.
Elektroretinogram (ERG).
Pemeriksaan lapangan pandang.
Selain itu, tes darah terhitung mungkin akan ditunaikan untuk memeriksa persentase glukosa dan vitamin A didalam darah.