Klinik Mata Jakarta – Penyakit retina adalah sakit mata yang menyerang retina dan membuat penglihatan penderitanya terganggu. Penyakit retina bakal mengundang problem penglihatan, seperti pandangan kabur, pandangan bergaris, bahkan sampai kehilangan penglihatan.
Retina terdapat di bagian belakang mata. Sebagai bagian berasal dari proses saraf pusat, bagian mata ini mengakses bersama dengan otak dan berperan untuk menangkap sinar berasal dari luar yang kemudian bakal diterjemahkan oleh otak. Hal ini yang membuat seseorang bisa melihat.
penyakit retina
Secara umum, penyakit retina bisa diobati. Jenis pengobatannya bergantung kepada penyebabnya. Pengobatan bertujuan untuk membuat sembuh atau meringankan tanda-tanda yang ditimbulkan penyakit retina. Jika tidak diobati, penyakit retina bisa mengundang problem penglihatan kronis bahkan kebutaan.
Gejala Penyakit Retina
Gejala penyakit retina yang keluar terhadap penderitanya bermacam-macam, bergantung penyebabnya. Namun, tanda-tanda yang umumnya keluar terhadap penderita penyakit retina adalah problem penglihatan berupa:
Pandangan kabur
Luas pandangan jadi terbatas
Melihat floaters
Melihat kilatan-kilatan sinar atau photopsia
Sensitif terhadap cahaya
Terganggunya kebolehan membedakan warna
Gejala penyakit retina bisa berkembang secara perlahan sejalan bertambahnya usia atau berkembang secara cepat. Gejala penyakit retina bisa berjalan terhadap tidak benar satu atau ke-2 belah mata.
Kapan kudu ke dokter
Segera ke dokter kalau keluar problem terhadap penglihatan, khususnya yang keluar secara tiba-tiba. Selain itu, Anda juga kudu kalau lihat floaters, kilatan-kilatan cahaya, atau kebolehan lihat berkurang, segera kunjungi dokter mata sehingga segera ditangani.
Pemeriksaan mata kudu dikerjakan secara berkala, sesuai bersama dengan usia seseorang. Anak-anak kudu untuk merintis pengecekan mata paling tidak sekali sementara masih balita, usia sekolah, dan remaja untuk memeriksa perkembangan penglihatannya. Seseorang juga dianjurkan untuk merintis pengecekan mata secara berkala sementara memasuki usia 40 th. tiap-tiap 1 atau 2 th. sekali.
Seseorang yang mempunyai aspek risiko menderita penyakit mata juga dianjurkan untuk merintis pengecekan mata secara berkala, walaupun belum berusia 40 tahun. Faktor risiko yang dimaksud adalah menderita penyakit diabetes dan hipertensi, atau mempunyai keluarga bersama dengan riwayat penyakit mata.
Contoh dan Penyebab Penyakit Retina
Penyebab penyakit retina bervariasi, bergantung jenisnya. Beberapa model penyakit retina yang paling umum berjalan adalah:
1. Ablasi retina
Ablasi retina merupakan penyakit retina yang berjalan akibat robekan terhadap retina dan membuat retina terlepas berasal dari posisi normalnya. Ablasi retina bisa berjalan akibat pergantian kondisi cairan terhadap bola mata atau timbulnya jaringan parut terhadap daerah retina, khususnya terhadap penderita diabetes.
Baca Juga :
Sindrom Horner atau Gejala Penyakit Saraf Mata
2. Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah penyakit retina yang disebabkan oleh tumbuhnya jaringan kanker terhadap retina. Jaringan kanker yang terbentuk bisa menyebar ke jaringan lain, seperti otak dan tulang belakang. Retinoblastoma merupakan penyakit retina yang lumayan langka dan umumnya berjalan terhadap anak-anak.
3. Retinitis pigmentosa
Retinitis pigmentosa merupakan penyakit genetik yang berpengaruh terhadap kebolehan retina dalam merespons cahaya. Retinitis pigmentosa membuat penurunan kebolehan lihat sejalan waktu, namun tidak bakal buta sepenuhnya. Penyakit ini merupakan penyakit genetik, sehingga bisa diwariskan berasal dari orang tua ke anaknya.
4. Degenerasi makula
Degenerasi makula adalah penyakit retina yang disebabkan oleh kerusakan terhadap pusat retina. Degenerasi makula bakal membuat pandangan jadi kabur atau tersedia bagian yang tidak terjangkau penglihatan. Degenerasi makula dipicu oleh bertambahnya usia dan berisiko terhadap seseorang yang mempunyai keluarga bersama dengan riwayat degenerasi makula.
5. Retinopati diabetik
Retinopati diabetik merupakan penyakit retina yang keluar akibat komplikasi berasal dari diabetes. Retinopati diabetik membuat kerusakan terhadap pembuluh darah retina sehingga membuat retina bengkak atau terkandung kapiler darah tidak nomal yang pecah. Kondisi ini membuat padangan jadi kabur atau terganggu.
6. Retinopathy of Prematurity (ROP)
Retinopathy of prematurity atau ROP merupakan penyakit retina yang berjalan terhadap bayi yang terlahir prematur. ROP berjalan dikala perkembangan pembuluh darah di bola mata bayi tidak prima dan membuat terbentuknya pembuluh darah abnormal di bola matanya. Ketidaknormalan ini bakal membuat perdarahan terhadap retina.
Risiko terkena penyakit-penyakit retina di atas bisa meningkat dikarenakan sejumlah faktor, pada lain:
Berusia 40 th. ke atas.
Cedera terhadap mata.
Memiliki keluarga bersama dengan riwayat penyakit retina.
Menderita penyakit kronis, seperti diabetes atau hipertensi.
Diagnosis Penyakit Retina
Untuk mendiagnosis penyakit retina, dokter khususnya dahulu bakal bertanya tanda-tanda yang dirasakan oleh penderita. Dokter juga bakal bertanya riwayat kebugaran penderita dan keluarganya, khususnya kalau penderita mempunyai keluarga yang pernah mengalami penyakit retina.
Setelah itu, dokter bakal melaksanakan pengecekan mata secara menyeluruh, juga memeriksa tajam penglihatan dan gerakan bola mata. Dokter kemudian bakal melaksanakan pengecekan oftalmoskopi, yakni pengecekan retina bersama dengan alat khusus.
Untuk menegaskan model dan penyebab penyakit retina yang diderita, pasien bakal diminta merintis pengecekan penunjang. Beberapa pengecekan penunjang yang bisa dijalani pada lain:
USG mata, CT scan, dan MRI
Ketiga pengecekan ini bisa berikan uraian retina yang lebih paham secara visual. Tujuannya untuk membantu penetapan diagnosis dan pengobatan, juga memeriksa kemungkinan adanya cedera atau tumor terhadap mata.
Optical coherence tomography (OCT)
Pemeriksaan ini bisa menampillkan uraian retina yang digunakan untuk mendeteksi kelainan retina terhadap penyakit degenerasi makula.
Tes Amsler grid
Tes ini dikerjakan untuk menguji ketajaman penglihatan di sedang bersama dengan mengfungsikan alat yang mempunyai kandungan gambar bergaris untuk diamati penderita. Penderita kemudian bakal diminta mendefinisikan kondisi garis yang dilihat.
Angiografi mata
Pemeriksaan angiografi mata dikerjakan untuk lihat pembuluh darah retina. Pemeriksaan bakal mengfungsikan cairan tertentu sementara dikerjakan pemindaian. Melalui pengecekan ini, dokter bisa paham adanya sumbatan, kebocoran, dan juga kelainan terhadap pembuluh darah di mata.
Tes genetik
Tes genetik dikerjakan untuk mendiagnosis penyakit retina yang timbul akibat aspek keturunan. Dokter bakal mengambil sampel DNA penderita berasal dari jaringan tertentu, kemudian bakal dianalisis di laboratorium untuk lihat apakah penyakit retina disebabkan oleh aspek genetik atau bukan.