Klinik Mata Jakarta – Episkleritis adalah peradangan yang terjadi di antara jaringan sklera dan konjungtiva pada mata. Sklera merupakan anggota putih dari bola mata, tetapi konjungtiva merupakan lapisan yang menutupinya. Peradangan berikut memicu mata mengalami iritasi, berwarna merah, dan merasa sedikit tidak nyaman. Kendati demikian, episkleritis umumnya tergolong kasus kebugaran mudah dan tidak mengakibatkan akibat yang serius.
episkleritis
Gejala Episkleritis
Gejala episkleritis umumnya terlihat didalam selagi cepat yang di awali bersama dengan mata merah. Kondisi ini bisa terjadi pada satu mata atau keduanya. Terdapat 2 tipe episkleritis, yakni episkleritis sederhana dan nodular.
Episkleritis sederhana adalah tipe yang paling banyak terjadi, bersama dengan tanda-tanda berbentuk mata terlihat merah pada satu anggota atau kadang-kadang di semua mata, dan memicu sedikit tidak nyaman. Biasanya episkleritis nodular terjadi pada satu mata dan memicu penderita merasa lebih tidak nyaman dibanding penderita episkleritis sederhana.
Selain mata merah, tanda-tanda lain dari episkleritis adalah:
Mata merasa lunak dan berair
Mata lebih sensitif pada sinar terang
Mata merasa panas dan layaknya berpasir
Terkadang anggota putih mata terlihat berwarna biru atau ungu
Penyebab Episkleritis
Episkleritis terjadi selagi terdapat peradangan pada jaringan di antara sklera dan konjungtiva. Episkleritis bermula dari pembuluh darah kecil selanjutnya menjalar hingga ke permukaan mata.
Baca Juga :
Pengertian Pinguecula Atau Benjolan Kuning Pada Mata
Namun, banyak penderita situasi ini yang terhitung menderita penyakit peradangan lainnya, contohnya adalah lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit Crohn.
Diagnosis Episkleritis
Guna mengambil keputusan diagnosis episkleritis, dokter mata dapat laksanakan pemeriksaan fisik pasien, terlebih pemeriksaan mata. Pemeriksaan di awali bersama dengan melihat situasi warna mata pasien, yang bisa beralih menjadi merah atau biru keunguan.
Pemeriksaan sesudah itu bisa dilanjutkan bersama dengan mengfungsikan alat yang dinamakan lampu celah (slit lamp). Sebelum penggunaan lampu celah, dokter bisa berikan tetes mata pada pasien untuk melebarkan pupil mata, sehingga situasi abnormal pada mata bisa terlihat lebih jelas.