Mata juling atau strabismus merupakan gangguan penglihatan yang dapat menghambat kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini juga dapat memberikan dampak negatif dan mempengaruhi kesejahteraan penderitanya. Dampak mata juling (strabismus) bisa mempengaruhi kesehatan mental dan kualitas hidup terutama untuk anak-anak. Dimana kondisi tersebut dapat mempengaruhi citra diri seorang anak. Penting sekali mengetahui penyebab mata juling untuk melakukan pencegahan sejak dini.
Individu dengan permasalahan mata juling (strabismus) sangat rentan terhadap risiko gangguan sistem visual dan gangguan kejiwaan. Ini adalah gangguan mata yang umum terjadi pada anak-anak. Mata juling terjadi ketika mata tidak sejajar dengan selaras, dimana mata menunjuk ke arah yang berbeda. Satu mata mungkin akan melihat lurus ke depan sementara mata yang lain berputar ke dalam, ke luar, ke atas, ataupun ke bawah. Ketidaksejajaran dan ketidakselarasan tersebut dapat bergeser dari satu mata ke mata lainnya.
Mata juling dan fungsi visual saling bergantung, hal ini berarti bahwa mata juling dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Atau sebaliknya, penglihatan yang buruk dapat menyebabkan munculnya mata juling (strabismus). Untuk menyejajarkan dan memfokuskan kedua mata pada satu sasaran, semua otot di kedua mata harus bekerja sama. Otak merupakan organ penting yang akan mengontrol otot-otot tersebut. Anak-anak dengan mata juling kemungkinan memiliki gangguan yang mempengaruhi kinerja otak. Beberapa gangguan serta masalah tersebut bisa meliputi:
- Cerebral Palsy
- Down Syndrome
- Hidrosefalus (cairan ekstra di otak)
- Tumor otak
- Lahir prematur
Selain gangguan tersebut di atas, permasalahan katarak dan cedera mata juga dapat menyebabkan kondisi mata juling (strabismus). Memiliki riwayat anggota keluarga dengan mata juling juga dapat meningkatkan resiko anak untuk mengalami kondisi yang sama.
Baca Juga: Pentingnya Kontrol Mata Minus Agar Tidak Berkembang Pada Kondisi yang Buruk
Beberapa tanda munculnya mata juling (strabismus) seperti mata anak yang melihat ke arah berbeda pada saat yang bersamaan. Anak yang menutup satu mata atau memiringkan kepala saat melihat suatu objek. Ataupun anak yang mungkin menyipitkan mata dengan satu mata saat berada di bawah sinar matahari yang cerah. Ketika anda melihat tanda tersebut dan kemungkinan anak menderita mata juling, segera lakukan pemeriksaan mata komprehensif. Hal tersebut akan sangat membantu pencegahan kondisi strabismus yang semakin parah.
Anak-anak yang memiliki mata juling atau juga disebut dengan istilah strabismus, seringkali mengalami beberapa konsekuensi psikososial dan emosional. Ini adalah citra diri yang buruk dan menurunnya kemampuan social mereka. Mereka bisa saja mengalami ejekan di sekolah dan pengucilan yang dapat berdampak negatif. Seperti misalnya gangguan depresi, peningkatan kecemasan sosial, hubungan interpersonal yang buruk, hingga permasalahan mental. Perubahan psikososial dan emosional tersebut dapat mempengaruhi anak-anak secara negatif. Dibutuhkan langkah tepat untuk memperbaiki mata juling pada anak sebelum kondisinya memburuk. Sehingga mereka bisa berinteraksi dengan anak-anak sebayanya tanpa adanya tekanan.
Penting untuk mengajak anak melakukan pemeriksaan mata secara rutin untuk mencegah resiko mata juling. Pemeriksaan Pediatric Refraction yang merupakan pemeriksaan secara menyeluruh kondisi penglihatan anak penting sekali dilakukan. Ketika anak memiliki indikasi mengalami permasalahan mata juling, maka segera lakukan vision therapy. Yaitu dengan Binocular Vision Therapy yang membantu kinerja otak dan mata sebagai satu kesatuan dalam sistem visual dengan optimal.
Anda membutuhkan layanan kesehatan mata? Segera kunjungi Vio Optical Clinic. Kami memberikan layanan pemeriksaan kesehatan mata secara menyeluruh dengan peralatan medis canggih yang lengkap. Vio Optical Clinic memiliki staf profesional yang siap untuk memberikan pelayanan terbaik untuk anda. Percayakan kesehatan mata anda bersama layanan kesehatan mata dari Vio Optical Clinic.