Low Vision – Gangguan penglihatan menjadi satu masalah yang sering dialami banyak orang. Gangguan penglihatan yang berakibat pada menurunnya kemampuan penglihatan dimana ketajaman penglihatan akan berkurang. Seperti halnya pada low vision dimana ketajaman penglihatan akan menurun secara signifikan, dan apabila tidak segera diobati dapat meningkatkan risiko yang lebih tinggi. Low vision yang semakin parah dapat berakibat pada hilangnya kemampuan penglihatan secara keseluruhan. Umumnya, faktor yang memengaruhi timbulnya low vision adalah suatu penyakit kronis yang mungkin diderita seseorang seperti Diabetes. Bagaimana dan apa kaitannya diabetes dengan risiko low vision dapat disimak melalui ulasan berikut ini.
Penyebab dan Gejala Diabetes
Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah atau glukosa seseorang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Sehingga, glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Tanpa adanya insulin maka sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi. Gejala diabetes diantaranya meliputi:
- Sering merasa haus
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari
- Sering merasa sangat lapar
- Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas
- Berkurangnya massa otot
- Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi
- Lemas
- Pandangan kabur
- Luka yang sulit sembuh
- Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih
Baca Juga: Kontrol Miopi pada Anak Anda dengan Orthokeratology
Pengaruh Diabetes Terhadap Retinopati Diabetik
Gula darah tinggi yang tidak terkontrol pada penderita diabetes, memiliki dampak pada timbulnya berbagai penyakit mata. Kondisi tersebut memiliki risiko tinggi yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan, bahkan beberapa di antaranya dapat menyebabkan kerusakan mata permanen. Kadar gula dalam darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan bentuk lensa mata, sehingga membuat penglihatan menjadi kabur. Hal tersebut dapat menjadi indikasi bahwa anda telah mengalami gejala awal low vision. Apabila tidak segera mendapat penanganan yang baik, maka gula darah akan merusak pembuluh darah dan saraf di retina yang dapat menyebabkan hilangnya kemampuan penglihatan.
Perubahan pembuluh darah dan saraf retina akibat tingginya kadar gula dalam darah disebut dengan retinopati diabetik. Pada retinopati diabetik, pembuluh darah retina dapat membengkak dan bocor, bahkan pembuluh baru juga dapat tumbuh pada permukaan retina. Hal tersebut berakibat pada hilangnya sensitivitas cahaya retina yang bisa mempengaruhi penglihatan. Seseorang yang memiliki riwayat penyakit diabetes berisiko mengembangkan retinopati diabetik. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan mata secara terperinci dan teratur setidaknya setiap tahun. Retinopati diabetik tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, namun pada tahap selanjutnya, gejala yang mungkin dialami dapat berupa:
- Visi yang berfluktuasi
- Floaters dan bintik-bintik di mata
- Penglihatan kabur
- Kesulitan melihat di malam hari
- Penglihatan mendadak buram, serasa ada lubang, serasa ada cahaya, silau, atau ada bintik-bintik hitam
Retinopati Diabetik dan Low Vision
Retinopati diabetik adalah gangguan pada mata, yang seringkali terjadi pada penderita diabetes. Pada awalnya, retinopati diabetik hanya menunjukkan gejala ringan, atau bahkan tidak ada gejala sama sekali. Namun apabila tidak ditangani dengan baik, retinopati diabetik dapat menyebabkan terjadinya kebutaan. Hal tersebut yang menjadikan retinopati diabetik sebagai salah satu faktor penyakit yang dapat memicu timbulnya low vision selain degenerasi makula dan lainnya. Low Vision merupakan gangguan penglihatan dimana mata tidak memiliki kemampuan yang maksimal dalam melihat atau dapat disebut dengan ketajaman penglihatan yang buruk bahkan mendekati buta. Low Vision termasuk penyakit mata yang berbahaya karena tidak bisa dikoreksi secara instan dengan kacamata atau lensa kontak biasa, bahkan dengan terapi atau operasi sekalipun.
Ketika pada retina tumbuh pembuluh darah baru dan mengalami kebocoran maka bisa menghalangi pandangan anda secara keseluruhan. Pembuluh darah ini akan mengakibatkan luka sehingga mengakibatkan ablasi retina. Retinopati diabetes tahap ini bisa merenggut pandangan tengah dan tepi (central dan peripheral) yang menjadi penyebab timbulnya low vision. Ketajaman penglihatan anda akan menurun dan bertambah parah hingga berisiko pada hilangnya penglihatan atau kebutaan. Untuk itu, anda perlu melakukan deteksi dini untuk dapat melakukan pengobatan sejak dini agar hasilnya lebih optimal.
Anda membutuhkan Low Vision Treatment atau rehabilitasi mata untuk yang mempunyai penglihatan lemah? Segera hubungi atau kunjungi Vio Optical Clinic. Penggunaan optical device seperti teleskop untuk melihat jauh lebih jelas, magnifier atau microscope untuk melihat dekat ataupun telemicroscope untuk melihat pada jarak menengah telah tersedia di VIO Optical Clinic. Kami memberikan layanan pemeriksaan secara menyeluruh guna mengetahui kondisi kesehatan mata anda dengan baik. Percayakan kesehatan mata anda bersama VIO Optical Clinic.