Low Vision – Penglihatan rendah atau yang disebut dengan low vision adalah kondisi ketajaman penglihatan yang sangat terbatas. Kondisi ini akan menghalangi jalannya aktivitas kehidupan normal sehari-hari yang dilakukan seseorang. Gangguan fungsi visual ini sangat mempengaruhi kemampuan visual yang dimiliki seseorang dan memengaruhi kualitas hidup seseorang. Kerusakan fungsional visual secara permanen bisa memicu risiko munculnya tunanetra membuat serangkaian tugas dan aktivitas yang menjadi sangat sulit. Bagaimana low vision terjadi dan faktor risiko bisa dipelajari melalui ulasan berikut ini.
Apa itu Low Vision?
Low vision atau penglihatan rendah adalah suatu kondisi kehilangan penglihatan yang tidak dapat diperbaiki dengan kacamata, lensa ataupun operasi. Jenis kehilangan penglihatan ini tidak termasuk kebutaan total, karena masih ada beberapa penglihatan dan terkadang dapat diperbaiki dengan penggunaan alat bantu visual. Low vision mencakup berbagai tingkat kehilangan penglihatan, dari titik buta, penglihatan malam yang buruk dan masalah dengan silau hingga kehilangan penglihatan yang hampir sepenuhnya.
Low vision merupakan ciri orang yang mengalami kesulitan dalam kehidupan sehari-hari akibat perubahan penglihatan yang terbatas. Mereka biasanya memiliki ketajaman visual 0,3 atau kurang atau kehilangan bidang visual kurang dari 20 derajat. Low vision dapat ditandai dengan hilangnya ketajaman visual atau bidang visual. Kemudian hilangnya kepekaan terhadap kontras, kelainan warna, peningkatan kepekaan terhadap cahaya serta penglihatan malam yang buruk. Ketajaman visual akan menurun seiring berjalannya waktu hingga penglihatan menjadi terbatas dan tidak bisa berfungsi dengan normal.
Faktor Risiko Low Vision
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab low vision, namun faktor risiko yang paling relevan adalah usia. Variabilitas keadaan low vision terkait erat dengan patologi mendasar yang menjadi penyebabnya. Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi kondisi ini seperti patologi yang mempengaruhi retina. Kondisi seperti degenerasi makula yang merupakan penyakit akibat proses penuaan mata adalah salah satu faktor munculnya low vision.
Baca Juga: Manfaat Ortho Keratology Sebagai Solusi Kesalahan Bias
Retinopati diabetik dengan edema makula parah, dapat menyebabkan kerusakan yang secara drastis menurunkan kualitas dan kuantitas penglihatan yang berujung pada low vision. Tetapi ada patologi lain yang menyebabkan defisit visual yang memengaruhi kondisi ketajaman visual seseorang. Diantaranya seperti glaukoma, retinitis pigmentosa, atau peristiwa traumatis yang melibatkan struktur mata lainnya. Secara garis besar, munculnya low vision dapat disebabkan oleh berbagai faktor berikut ini:
- Diabetes
- Glaukoma
- Cacat bawaan
- Retinopati diabetic
- Katarak
- Degenarasi makula
- Keturunan
- Penuaan
Jenis Low Vision
Low vision dapat membuat ketidaknyamanan psikologis pada mereka yang mengalaminya. Seseorang akan kesulitan untuk bisa melihat atau bahkan mengenali wajah seseorang. Seseorang dengan low vision seringkali mengalami kesulitan dalam membaca bahkan melihat tanda atau marka jalan yang ada. Anda akan merasa takut untuk keluar sendiri dan takut untuk menyeberang jalan karena terbatasnya ketajaman visual yang dimiliki. Sayangnya, ini adalah situasi yang sangat umum terjadi pada orang dengan gangguan penglihatan. Tetapi bahkan jika tidak mungkin untuk mendapatkan kembali penglihatan yang hilang atau untuk sepenuhnya memperbaiki patologi ini dengan lensa atau perawatan medis dan bedah.
Siapapun bisa terkena low vision karena hasil dari berbagai kondisi dan cedera. Karena gangguan terkait usia seperti degenerasi makula dan glaukoma. Low vision lebih sering terjadi pada orang dewasa di atas usia 45 dan bahkan lebih umum pada orang dewasa di atas usia 75. Misalnya, satu dari enam orang dewasa di atas usia 45 memiliki penglihatan rendah, satu dari empat orang dewasa di atas usia 75 memiliki penglihatan rendah. Jenis-jenis low vision yang paling umum terjadi meliputi:
- Hilangnya penglihatan sentral
- Ada titik buta di tengah penglihatan seseorang
- Hilangnya penglihatan perifer (samping)
- Ketidakmampuan untuk melihat apa pun ke salah satu sisi, di atas, atau di bawah ketinggian mata. Visi pusat, bagaimanapun, tetap utuh
- Rabun senja
- Ketidakmampuan untuk melihat di area dengan penerangan redup seperti bioskop, serta di luar pada malam hari.
- Penglihatan kabur
- Objek dekat dan jauh tampak tidak fokus
- Penglihatan kabur
- Seluruh bidang penglihatan tampaknya ditutupi dengan film atau silau.
Anda membutuhkan low vision treatment? Segera kunjungi Vio Optical Clinic, klinik kesehatan mata professional dan terpercaya. Dengan layanan pemeriksaan mata yang lengkap serta staff profesional dan di dukung alat medis canggih yang lengkap. Vio Optical Clinic low vision device seperti teleskop untuk melihat jauh lebih jelas, magnifier atau microscope ataupun telemicroscope untuk digunakan pada saat rehabilitas mata low vision. Vio Optical Clinic memberikan layanan kesehatan mata terbaik untuk anda.