Low vision adalah gangguan penglihatan, bukan buta total, yang mengakibatkan penurunan ketajaman bidang penglihatan individu secara permanen. Tidak seperti gangguan penglihatan pada umumnya, low vision tidak dapat sepenuhnya dikoreksi dengan menggunakan alat bantu penglihatan standar seperti kacamata atau lensa kontak. Seseorang dikatakan memiliki low vision ketika ketajaman visual tidak mencapai ukuran standar setelah bantuan koreksi terkuat diterapkan. Penting sekali untuk mengenali penyebab berikut tanda low vision, agar bisa terhindar dari risiko yang lebih serius.

Apa Itu Low Vision?

Low vision adalah kehilangan penglihatan yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata, kontak atau pembedahan. Ini bukan kebutaan karena penglihatan terbatas tetap ada dan masih bisa digunakan meski tidak maksimal. Penglihatan rendah atau low vision dapat mencakup bintik-bintik buta, penglihatan malam yang buruk dan penglihatan kabur. Penyebab paling umum adalah degenerasi makula terkait usia, glaukoma dan diabetes. Alat bantu visual dapat membantu seseorang dengan low vision untuk menjalani aktivitasnya. Penting sekali untuk mendeteksi kondisi ini sejak dini, agar bisa dilakukan pencegahan secara optimal.

Kondisi umum yang bisa menyebabkan low vision termasuk katarak, stroke, glaukoma, degenerasi makula, retinopati diabetik, dan ablasi retina. Dimana kondisi penyakit tersebut seringkali memengaruhi tingkat ketajaman visual seseorang. Pada umumnya, low vision bisa dikategorikan menjadi lima jenis yang terdiri dari:

1. Kehilangan penglihatan sentral

Hilangnya penglihatan sentral menyebabkan visi kabur atau titik buta, tetapi penglihatan samping (perifer) tetap utuh. Hal ini menyulitkan seseorang untuk membaca, mengenali wajah, dan membedakan detail objek di kejauhan.

2. Kehilangan penglihatan perifer (samping)

Kehilangan penglihatan perifer ini seringkali disebut sebagai penglihatan terowongan. Dimana ini terjadi akibat ketidakmampuan untuk melihat ke satu sisi atau kedua sisi bidang penglihatan. Ataupun melihat secara langsung di atas atau di bawah mata. Namun, penglihatan sentral akan tetap tajam, sehingga memungkinkan untuk melihat langsung ke depan.

3. Sensitivitas cahaya yang ekstrim

Gangguan penglihatan ini terjadi ketika tingkat penerangan standar membanjiri sistem visual, menghasilkan gambar yang pudar atau silau. Seseorang dengan sensitivitas cahaya yang ekstrim bisa merasakan sakit pada mata atau ketidaknyamanan ketika terkena cahaya, bahkan dari tingkat pencahayaan yang relatif normal.

Baca Juga: Orthokeratology Alternatif Koreksi Penglihatan yang Mudah dan Efektif

4. Kebutaan malam

Kebutaan malam bisa menyebabkan ketidakmampuan untuk melihat dengan baik pada malam hari di bawah penerangan alami seperti cahaya bulan. Ataupun di area interior dengan penerangan yang redup seperti bioskop atau restoran.

5. Penglihatan kabur

Penglihatan kabur ini umumnya terjadi di seluruh bidang penglihatan. Dan menyebabkan objek, baik dekat maupun jauh, tampak tidak fokus, bahkan ketika menggunakan perangkat optik.

Siapa yang Berisiko Mengalami Low Vision?

Siapapun dapat terkena low vision karena hasil dari berbagai kondisi dan cedera. Salah satunya gangguan yang berkaitan dengan usia seperti degenerasi makula dan glaukoma. Low vision lebih sering terjadi pada orang dewasa di atas usia 45 tahun dan lebih umum terjadi pada orang dewasa di atas usia 75 tahun. Meski begitu, bukan tidak mungkin low vision dialami anak-anak akibat cacat lahir, cedera, amblyopia dan faktor yang mungkin berpengaruh lainnya.

Faktor penyakit yang berkaitan dengan saraf mata merupakan risiko yang cukup besar pengaruhnya terhadap low vision. Seperti misalnya penderita diabetes yang mengembangkan penyakit glaukoma ataupun retinopati diabetik yang berpengaruh terhadap ketajaman visual. Ataupaun cedera otak traumatis yang juga berpengaruh terhadap saraf optik, termasuk ketajaman visual seseorang. Yang terpenting adalah melakukan pemeriksaan untuk deteksi dini agar pengobatan yang dilakukan bisa optimal.

Bagaimana Low Vision Didiagnosis?

Anda akan memerlukan pemeriksaan mata secara menyeluruh untuk bisa mendeteksi kondisi low vision. Segera berkonsultasilah dengan dokter, jika anda mengalami masalah penglihatan yang menghambat aktivitas sehari-hari seperti membaca, bepergian, memasak, bekerja, menonton televisi, atau sekolah. Dokter mata Anda akan menggunakan pencahayaan, kaca pembesar, dan grafik khusus untuk menguji ketajaman visual, persepsi kedalaman, dan bidang visual Anda. Dengan begitu, low vision bisa dideteksi dini dan dilakukan pengobatan yang tepat untuk hasil optimal.

Anda membutuhkan layanan kesehatan mata? Segera kunjungi Vio Optical Clinic. Kami memberikan layanan pemeriksaan kesehatan mata secara menyeluruh dengan peralatan medis canggih yang lengkap. Vio Optical Clinic memiliki staf profesional yang siap untuk memberikan pelayanan terbaik untuk anda. Percayakan kesehatan mata anda bersama layanan kesehatan mata dari Vio Optical Clinic.