Klinik Mata Bekasi – Pemeriksaan mata secara teratur perlu dikerjakan untuk menegaskan keadaan mata dan fungsi indra penglihatan Anda tetap sehat dan terjaga. Saat menjalaninya, ada beberapa tes dan pengecekan mata yang bakal dikerjakan oleh dokter spesialis mata.
Mata adalah organ yang berfaedah untuk melihat. Indra penglihatan merupakan salah satu anggota dari kelima indra yang sangat mungkin kami untuk mengenali hal-hal di kira-kira dan menyaksikan dunia.
Jenis-Jenis Pemeriksaan Mata yang Perlu Anda Ketahui – Alodokter
Karena perannya yang begitu penting, mata wajib dijaga kesehatannya bersama baik sehingga bisa konsisten berfaedah sebagaimana mestinya.
Untuk menjaga kesegaran mata, ada banyak cara yang bisa dilakukan, misalnya:
- Mengonsumsi makanan bergizi.
- Rutin berolahraga.
- Tidak merokok.
- Menggunakan kacamata hitam waktu beraktivitas di bawah terik matahari.
- Memakai alat pelindung mata waktu laksanakan pekerjaan tertentu.
- Batasi waktu untuk menatap layar laptop, komputer, atau HP. Apabila Anda bekerja mengfungsikan alat elektronik tersebut, coba istirahatkan mata setiap 20 menit dan alihkan pandangan ke suatu benda yang berjarak jauh.
Selain beberapa cara di atas, usaha untuk pelihara kesegaran mata termasuk wajib dikerjakan bersama menjalani pengecekan mata secara rutin.
Tenaga Kesehatan yang Berperan Dalam Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan mata berfaedah untuk memantau keadaan kesegaran mata sehingga penyakit mata dan problem fungsi penglihatan bisa dideteksi sedini mungkin. Dengan demikian, cara penanganan pun bisa segera dikerjakan apabila terdapat persoalan terhadap mata.
Pemeriksaan mata bisa dikerjakan oleh dokter spesialis mata, dibantu oleh tenaga kesegaran lain, yaitu:
Optometris
Optrometris bertugas untuk laksanakan pengecekan visus mata, yaitu pengecekan untuk pilih apakah jarak pandangan mata masih normal atau tidak.Dengan pengecekan tersebut, seorang optometris bisa pilih apakah pasien mengalami kelainan refraksi mata, seperti rabun jauh, rabun dekat, atau mata silinder.
Ahli kacamata (Optisien)
Optisien bertugas untuk membawa dampak kacamata atau buat persiapan lensa kontak berdasarkan resep dari dokter mata. Selain membawa dampak kacamata, optisien termasuk bisa laksanakan pengecekan untuk pilih apakah kacamata yang tengah digunakan oleh pasien masih sesuai dipakai atau wajib diganti.
Berbagai Jenis Pemeriksaan Mata
Ketika Anda menjalani pengecekan mata, dokter bakal laksanakan serangkaian pengecekan dan tes penunjang untuk mengevaluasi kinerja semua anggota mata beserta fungsinya.
Berikut ini adalah beberapa tipe pengecekan mata yang umum dilakukan:
1. Pemeriksaan fisik mata
Sebelum laksanakan pengecekan fisik mata, dokter bakal terutama dahulu menanyakan apakah pasien punya keluhan terhadap mata atau penglihatan.
Setelah menanyakan riwayat keluhan dan kesegaran pasien, dokter bakal laksanakan pengecekan fisik mata mengfungsikan lampu tertentu yang disebut slit-lamp. Melalui alat ini, dokter mata bisa menilai keadaan anggota dalam kelopak mata, kornea, sklera (bagian putih mata), lensa mata, pupil, iris, dan juga cairan di dalam bola mata.
Untuk memeriksa anggota mata yang lebih dalam, seperti pembuluh darah, saraf mata, dan retina, dokter bakal laksanakan pengecekan mengfungsikan alat yang disebut oftalmoskop.
Baca Juga :
10 Mitos Seputar Penyakit Rabun Jauh dan Faktanya
2. Pemeriksaan gerakan otot mata
Tes ini mempunyai tujuan untuk menilai kapabilitas otot mata dalam mobilisasi bola mata. Pada pengecekan ini, dokter bakal meminta pasien untuk menutup dan mengakses kelopak mata lalu ikuti gerakan jari dokter atau objek lainnya.
3 Tes ketajaman penglihatan (uji refraksi)
Prosedur ini mempunyai tujuan untuk memahami seberapa memahami penglihatan pasien saat menyaksikan suatu objek terhadap jarak tertentu. Tes ketajaman penglihatan umumnya dikerjakan mengfungsikan kartu Snellen, yaitu kartu tertentu yang terdiri dari beberapa huruf dan angka bersama ukuran yang bervariasi.
Saat menjalani tes ini, pasien pertama bakal diminta untuk melepas kacamata atau lensa kontaknya lalu pemeriksa bakal mempersilahkan pasien duduk di ruangan bersama pencahayaan yang baik. Setelah itu, pemeriksa bakal meminta pasien untuk membaca huruf atau angka terhadap kartu Snellen yang diletakkan bersama jarak kira-kira 6 meter di depan area duduk pasien.
Jika terdapat kelainan refraksi terhadap mata, pemeriksa lantas bakal mengfungsikan alat sama kacamata yang disebut phoropter untuk pilih ketebalan lensa kacamata yang sesuai digunakan oleh pasien.
Setelah penglihatan terkoreksi bersama alat tersebut, dokter bakal meresepkan kacamata atau lensa kontak sesuai bersama ukuran lensa yang sesuai bagi pasien.
4. Pemeriksaan lapang pandang
Tujuan pengecekan ini adalah untuk menilai kapabilitas mata pasien dalam menyaksikan suatu benda di kira-kira saat mata terfokus terhadap satu titik.
Pada pengecekan ini, pertama-tama pasien bakal diminta untuk duduk dan menutup salah satu matanya mengfungsikan tangan, lalu dokter bakal mengarahkan pasien untuk memfokuskan pandangan terhadap satu titik di depan mata yang terbuka. Pasien bakal diminta untuk tidak mobilisasi mata atau kepala sepanjang pengecekan berlangsung.
Setelah itu, dokter bakal mobilisasi jarinya atau benda tertentu dari berbagai sisi dan pasien bakal diminta untuk menyatakan “iya” saat benda berikut atau jari dokter mulai terlihat. Pemeriksaan ini lantas bakal dikerjakan terhadap mata yang lain.
5. Tes buta warna
Tes buta warna adalah pengecekan yang dikerjakan untuk mendeteksi apakah pasien mengalami buta warna atau kesusahan dalam mengidentifikasi warna tertentu.
Pemeriksaan mata ini paling kerap dikerjakan bersama metode Ishihara. Pada metode pengecekan buta warna ini, pasien bakal diminta untuk menyatakan tampilan angka atau pola tertentu yang keluar di kartu berwarna khusus.
Apabila penglihatan pasien normal, maka ia bisa menyaksikan angka yang tercantum terhadap kartu tersebut. Namun, jikalau pasien mengalami buta warna, maka angka berikut bakal tidak terbaca atau kelihatan seperti angka lainnya.
6. Tonometri
Tonometri merupakan tes yang dikerjakan untuk mengukur tekanan di dalam bola mata atau tekanan intraokular (TIO). Tes ini dikerjakan untuk memeriksa apakah terdapat penyakit yang bisa menambah tekanan bola mata meningkat, apabila glaukoma.
Metode pengecekan tonometri yang umum dikerjakan ada dua, yaitu:
- Tonometri aplanasi
Saat laksanakan pengecekan ini, dokter bakal menambahkan obat tetes mata yang memuat anestesi lokal di ke dua mata pasien dan pewarna tertentu terhadap mata. Setelah beberapa menit, saat pengaruh obat bius lokal sudah mulai bekerja, pasien bakal diminta untuk duduk di depan slit-lamp bersama mata terbuka.
Setelah itu, dokter bakal menempelkan alat tertentu di ke dua permukaan bola mata pasien untuk menilai tekanan di dalam bola. Karena sudah ditetesi obat bius lokal, pengecekan ini tidak mulai sakit. - Tonometri nonkontak
Tonometri nonkontak mengfungsikan hawa yang ditiupkan ke mata. Pada pengecekan ini, tidak ada alat yang ditempelkan ke bola mata, jadi tidak mulai sakit.
Beberapa pengecekan mata terebut bakal dikerjakan waktu Anda laksanakan check-up kesegaran mata. Ingatlah, meski Anda tidak punya keluhan terhadap penglihatan atau persoalan terhadap mata, berkonsultasi ke dokter mata untuk menjalani pengecekan mata tetap wajib dikerjakan setidaknya 2 tahun sekali.