Dari Low Vision hingga Neuropati Optik: Efek Kronis Alkohol dan Zat Terlarang pada Mata

Klinik Mata Bekasi – Ungkapan “minum sampai buta”, ternyata, bukan sekadar hiperbola yang lucu. Penelitian telah membuktikan hubungan yang pasti antara konsumsi alkohol yang berlebihan dan gangguan penglihatan seperti degenerasi makula, low vision, glaukoma, katarak, dan neuropati optik. Penggunaan narkoba dan alkohol dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda. Sebagai contoh, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, penggunaan alkohol yang berlebihan dari waktu ke waktu dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti penyakit hati, tekanan darah tinggi, dan masalah pencernaan.

Dampak langsung dan jangka panjang pada mata dapat diakibatkan oleh penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang. Kesehatan Anda secara umum, termasuk mata Anda, dapat dipengaruhi secara signifikan oleh penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol dalam jangka panjang. Terdapat program yang dapat membantu jika Anda atau seseorang yang Anda kenal bergumul dengan narkoba atau alkohol.

Bagaimana Penggunaan Narkoba atau Alkohol Mempengaruhi Mata?

Penggunaan narkoba dan alkohol berdampak pada sistem saraf pusat. Hal ini dapat memengaruhi cara otak memproses gambar atau memengaruhi otot mata itu sendiri. Selain itu, penggunaan obat-obatan atau alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan kondisi kesehatan lain yang meningkatkan risiko penyakit mata. Beberapa perubahan pada mata bersifat sementara dan akan sembuh jika penggunaan zat-zat tersebut dihentikan. Masalah mata lainnya dapat menjadi serius. Di bawah ini adalah beberapa cara yang mungkin dapat dilakukan alkohol dan obat-obatan untuk memengaruhi mata:

Perubahan pola gerakan mata: Penggunaan alkohol dapat memengaruhi cara mata Anda bergerak. Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal peer-review PLOS melibatkan orang dewasa muda. Para peserta studi dilacak pergerakan matanya menggunakan Tobii TX300 Eye Tracker saat dalam keadaan sadar dan sekali lagi dengan konsentrasi alkohol dalam darah sebesar 0,08%. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar alkohol dalam jumlah sedang dapat mengubah pola gerakan mata. Perubahan pola gerakan mata dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, seperti mengemudi.

  • Low vision: Baik obat-obatan maupun alkohol dapat memperlambat komunikasi antara mata dan otak, yang dapat menyebabkan penglihatan menurun hingga hampir kehilangan penglihatannya. Hal yang dapat terjadi adalah zat-zat tersebut dapat mempengaruhi cara kerja otot-otot mata, yang menyebabkan perubahan pada penglihatan.
  • Mata merah: Penggunaan narkoba dan alkohol dapat menyebabkan mata merah. Obat-obatan atau alkohol dapat melebarkan pembuluh darah di mata, yang membuatnya tampak lebih merah.

Baca Juga: Seberapa Penting Mengistirahatkan Mata untuk Seseorang dengan Mata Minus?

  • Mata kering: Zat tertentu, seperti alkohol, dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat menyebabkan mata kering. Obat-obatan lain dapat memiliki efek sebaliknya dan menyebabkan mata berair secara berlebihan.
  • Perubahan ukuran pupil: Penggunaan obat tertentu dapat menyebabkan perubahan ukuran pupil. Sebagai contoh, penggunaan opioid dapat menyebabkan ukuran pupil menjadi lebih kecil. Penggunaan alkohol juga mempengaruhi waktu reaksi pupil Anda. Hal ini dapat menyebabkan respons yang melambat atau tertunda, yang memengaruhi seberapa cepat Anda beradaptasi terhadap perubahan cahaya.
  • Mata menguning: Penggunaan alkohol atau obat-obatan yang berkelanjutan, seperti stimulan atau opioid, dapat menyebabkan kerusakan hati. Kerusakan hati dapat menyebabkan penyakit kuning, yang melibatkan bagian putih mata yang menguning bersama dengan kulit.
  • Keratitis: Keratitis melibatkan peradangan pada kornea, yang dapat disebabkan oleh penggunaan crack atau kokain. Kondisi ini dapat menyebabkan perforasi kornea atau ulkus dan merusak penglihatan.

Perawatan penyalahgunaan zat dapat membantu. Berbagai pendekatan tersedia, termasuk pergi ke klinik mata yang menangani berbagai gangguan mata, fasilitas perawatan rawat inap, program 12 langkah, dan perawatan pemulihan rawat jalan. Obat-obatan terkadang membantu dalam mengatasi efek samping penarikan. Terapi perilaku, serta kelompok pendukung, juga dapat berguna. Seringkali, kombinasi dari perawatan di atas adalah yang paling efektif.

Apakah Anda dan keluarga membutuhkan layanan kesehatan mata yang berkaitan dengan low vision? Segera kunjungi Vio Optical Clinic. VIO Optical Clinic adalah Eyecare yang profesional dan juga terpercaya yang selalu ada untuk membantu Anda dan keluarga meningkatkan kualitas penglihatan menjadi lebih baik melalui layanan Vision Therapy, salah satunya adalah terapi Ortho K (Orthokeratology) untuk terapi pengobatan dan mengurangi tingkat minus seseorang yang mengalami mata minus atau rabun jauh.

VIO Optical Clinic sudah didirikan sejak tahun 2013 terletak di Harapan Indah dan Grand Galaxy City – Bekasi dan berada di bawah naungan Dokter Optometri lulusan Cebu Doctor University Phillipine yang berpengalaman. Selain itu, juga mendapatkan sertifikasi oleh Fellow American Academy of Optometry (FAAO) serta memiliki spesialisasi di bidang Vision Therapy (Terapi Penglihatan) yang memiliki kualitas skala internasional. Tidak hanya Dokter Optometri, VIO Optical Clinic juga bekerja sama dengan para Dokter Spesialis Mata yang juga siap membantu Anda dan keluarga untuk menangani berbagai permasalahan pada mata.

VIO Optical Clinic juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan mata secara menyeluruh dengan peralatan medis canggih yang lengkap. Jadi, percayakan kesehatan mata Anda dan/ keluarga bersama layanan kesehatan mata dari Vio Optical Clinic. Dan jangan lupa kunjungi juga channel kami VIO OPTICAL Clinic untuk melihat lebih dekat profesionalitas kami dalam perawatan kesehatan mata keluarga Indonesia.

Artikel Terkait