Klinik Mata Bekasi – Normalnya, ke dua pupil mata memiliki ukuran yang sama dan berbentuk bulat. Namun kalau berlangsung kelainan terhadap pupil, ukuran pada pupil kanan dan kiri mampu tidak sama dan bentuknya mampu berubah. Kelainan terhadap pupil wajib dikenali, karena mampu tandanya adanya suasana yang berbahaya.
Pupil merupakan bagian di sedang mata yang berbentuk bulat dan berwarna hitam. Fungsi pupil adalah untuk menyesuaikan berapa banyak sinar yang masuk ke di dalam mata.
Berbagai Kelainan terhadap Pupil Mata yang Perlu Anda Kenali
Guna menggerakkan fungsinya, pupil bakal melebar saat Anda berada di tempat gelap, untuk menangkap lebih banyak cahaya. Sebaliknya, pupil bakal mengecil saat Anda berada di tempat yang lebih terang atau saat mata terpapar sinar terang. Selain terbujuk oleh cahaya, ke dua pupil kebanyakan mengecil saat mata terlalu fokus memandang objek yang dekat.
Berbagai Kelainan terhadap Pupil Mata
Dalam suasana terang, normalnya pupil mata orang dewasa bakal berdiameter 2-4 mm. Sedangkan di dalam suasana gelap, pupil bakal melebar jadi 4-8 mm. Pupil di ke dua bola mata pun normalnya memiliki ukuran yang sama.
Namun kalau berlangsung kelainan pupil mata, ukuran ke dua pupil mampu jadi tidak sama. Kelainan pupil termasuk mampu membawa dampak pupil tidak melebar ketika gelap dan tidak mengecil ketika terang atau saat memandang benda di dalam jarak dekat.
Berikut ini adalah lebih dari satu kelainan yang mampu berlangsung terhadap pupil mata:
Ukuran pupil mata berbeda
Anisocoria adalah suatu suasana di mana ukuran pupil mata kanan dan kiri tidak serupa jauh, sampai lebih berasal dari 3-5 mm. Kondisi ini tidak wajib dikhawatirkan jika Anda memang terlahir bersama suasana ini atau tidak mengalami keluhan lain yang mengganggu.
Namun jika ukuran pupil mata tiba-tiba jadi tidak sama, tidak mampu ulang ke ukuran yang semula, atau disertai gangguan penglihatan, kemungkinan anisocoria itu disebabkan oleh suasana medis tertentu, seperti:
Baca Juga :
Kenali Penyebab Mata Berdarah dan Kondisi yang Perlu Diwaspadai
Benturan atau cedera terhadap mata.
Perdarahan terhadap otak.
Cedera otak.
Kejang-kejang.
Migrain.
Glaukoma.
Peningkatan tekanan di di dalam kepala, kalau karena tumor otak.
Infeksi otak, seperti abses otak, meningitis, dan ensefalitis.
Stroke atau kelumpuhan terhadap saraf mata.
Selain karena penyakit, pupil mata yang melebar atau mengecil sampai ukurannya tidak sama termasuk mampu disebabkan keracunan organofosfat atau pengaruh samping obat-obatan, seperti:
Obat asma.
Narkotika tertentu, kalau methadone, heroin, dan morfin.
Atropin.
Adrenalin atau epinefrin.
Bentuk pupil mata tidak bundar
Pupil mata manusia mestinya berbentuk bulat sempurna. Namun terhadap kelainan pupil mata, bentuknya mampu beralih jadi persegi panjang, memanjang secara vertikal atau horisontal, atau terlihat seperti bulan sabit.
Bentuk pupil mata yang abnormal ini mampu disebabkan oleh kelainan bawaan lahir, cedera mata, sindrom Horner, perlengketan pada iris (bagian yang berwarna terhadap mata) dan lensa mata, atau terhadap pasien yang baru menekuni operasi katarak.
Pupil mata tidak bereaksi terhadap cahaya
Normalnya, pupil mata bakal bereaksi terhadap cahaya, yaitu bersama membesar ketika berada di tempat gelap, atau mengecil ketika terkena cahaya. Pada orang yang mengalami kelainan pupil mata, refleks sinar terhadap pupil mata tidak bakal terjadi.
Hilangnya refleks sinar terhadap pupil mata ini mampu disebabkan oleh lebih dari satu hal, seperti:
Cedera atau benturan terhadap mata.
Cedera otak.
Perdarahan otak, kalau karena aneurisma otak atau stroke perdarahan.
Kematian batang otak.
Memang kelainan pupil mata tidak tetap berbahaya, lebih-lebih jika tidak disertai keluhan atau penyakit lain. Namun, Anda wajib berhati-hati jika ukuran pupil mata Anda tidak sama disertai bersama pandangan kabur atau buta secara mendadak, penglihatan ganda atau berbayang, mudah silau, nyeri mata, mata berair dan merah, serta sakit kepala.
Jika kelainan terhadap pupil mata disertai gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter mata untuk menegaskan penyebabnya dan meraih penanganan.