Klinik Mata Jakarta – Dalam dunia optik, ada banyak sekali istilah yang harus Anda ketahui. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para ahli dalam menjelaskan segala sesuatu terhadap para klien. Akan tetapi, ternyata ada beberapa istilah yang terdengar sangat mirip jika didengar oleh awam. Dan tentu saja hal ini bisa menyebabkan kesalahpahaman jika dibiarkan.
Sangat penting bagi Anda untuk memahami istilah di dalam dunia optikal sebelum menggunakan fasilitasnya. Selain memberikan Anda pengetahuan yang baru, hal ini juga memudahkan dokter ahli untuk berkomunikasi dengan Anda. Lagipula memahaminya tidak sulit, sebab ada banyak rekomendasi yang bisa Anda temukan. Salah satunya tentu saja artikel ini.
Sejauh ini ada tiga istilah optik yang seringkali membuat orang menjadi bingung. Istilah tersebut adalah Optician, Optometry, dan Ophthalmologist. Pernahkah Anda mendengar ketiga istilah ini? Meskipun terdengar sama, ternyata arti dari ketiga istilah ini benar-benar berbeda. Penasaran apa saja perbedaannya? Simak paparannya di bawah ini.
Apa Pengertian Optician dalam dunia optik?
Optician adalah seorang yang memiliki kapasitas untuk memberikan kacamata terhadap penderita gangguan mata. Tugas mereka hanya sebatas melakukan pengecekan ringan terhadap mata dan melakukan perancangan kacamata untuk pasien tersebut. Sebagai optician, mereka tidak memiliki kapasitas untuk membuat resep. Jadi disetiap harinya para optician ini bekerja sesuai dengan resep dari para optometri atau ophthalmologist.
Mudahnya, Optician ini bisa Anda panggil sebagai ahli kacamata. Jadi mereka tidak memiliki kapasitas lain selain memberikan kacamata atau lensa kontak yang tepat untuk penderita gangguan mata. Untuk mendapatkan gelar optician, biasanya ditempuh pedidikan formal selama tiga tahun. Mereka juga bisa merekomendasikan pasien kepada dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Optometrist Dalam Dunia Optik
Berbeda dengan optician, optometris ini adalah dokter mata biasa, namun bukan seorang dokter medis. Mereka berasal dari lulusan optometri dengan pendidikan pra-profesional selama dua tahun sebelumnya. Jarang sekali ditemukan dokter optometri di Indonesia. Pasalnya optometri ini memahami segala tentang mata namun tidak diberikan kapasitas untuk melakukan diagnosa terhadap seluruh tubuh dan penyakit sistemik lainnya.
Baca juga : Mitos Seputar Kacamata
Seorang optometris ini tidak memiliki lisensi untuk melakukn pembedahan. Jadi mereka hanya melakukan tugas luar saja. Mereka bisa melakukan pemeriksaan mata dan mengobati penyakit mata seperti rabun dekat, rabun jauh, dan astigmatisme. Dalam penanganan penyakit mata yang lebih berat, biasanya optometris ini akan bekerjasama dengan seorang Ophthalmologist.
Memahami Istilah Ophthalmologist Dalam Dunia Optik
Ophthalmologist adalah dokter medis yang secara khusus melakukan pengobatan terhadap mata dan penglihatan. Jika dilihat dari sudut pandang pelatihan dan apa saja yang mereka bisa obati, tentu saja Ophthalmologist ini berbeda dengan optician atau optometric. Dari sudut pandangn pendidikan juga sangat berbeda. Untuk menyandang gelar Ophthalmologist ini, praktisi kedokteran harus melanjutkan kuliahnya dengan pelatihan medis tambahan.
Bidang pelatihan itu sendiri adalah oftalmologi dengan jangka 4 tahun. Simpelnya, Ophthalmologist ini kita sebut saja sebagai dokter spesialis mata. Mereka sangat ahli dalam penanganan masalah mata dan memiliki izin untuk melakukan pembedahan. Tidak hanya itu saja, para Ophthalmologist ini juga sering diikutsertakan dalam penelitian ilmiah tentang penyakit dan pengobatan terhadap gangguan mata.
Itulah sedikit penjelasan yang bisa kami paparkan mengenai optician, optometric, dan ophthalmologist. Tentu saja ketiga istilah Anda sangat penting agar Anda bisa memilih sosok yang paling tepat untuk mengatasi keluhan mata yang diderita.