VIO OPTICAL – Penderita mata minus semakin meningkat setiap tahunnya. Dimana penderita mata minus akan mengalami kesulitan untuk melihat objek yang berada di kejauhan. Hal ini terjadi karena kelainan refraksi akibat terlalu memanjangnya kornea atau bola mata. penderita mata minus seringkali mengalami ketidaknyamanan dalam penglihatan ataupun ketika melakukan aktivitas visual. Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami mata minus. Selain faktor keturunan ini juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan bahkan kondisi mata minus juga bisa bertambah semakin parah.
Mata minus atau yang disebut juga dengan rabun jauh adalah gangguan penglihatan paling umum. Yang mana dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak hingga orang dewasa sekalipun. Bahkan, satu dari empat orang dewasa dapat mengalami kondisi mata minus. Dimana mereka bisa memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Mata minus sendiri dapat digolongkan menjadi minus ringan, minus sedang hingga minus yang berat. Penyebab yang paling umum yaitu perubahan bentuk bola mata, dimana bola mata lebih lonjong atau terlalu memanjang. Hal tersebut berakibat terhadap kesalahan bias yang mengakibatkan penglihatan untuk jarak jauh menjadi buram.
Mata minus lebih rentan dialami oleh mereka yang terlalu sering berinteraksi di depan komputer, laptop, televisi maupun gawai. Ini juga seringkali dialami oleh mereka yang membaca sambil berbaring atau tiduran. Hal ini dikarenakan mata akan bekerja secara maksimal bahkan memaksa mata bekerja keras untuk memfokuskan objek. Sehingga, memicu resiko terjadinya peningkatan jumlah minus yang semakin besar.
Dalam kehidupan sehari-hari mata minus bisa terlihat dari kebiasaan anak. Seperti kebiasaan anak memicingkan mata, mendekatkan objek ketika mereka membaca atau menonton. Dan seringkali anak juga mengeluhkan sakit kepala. Bahkan mata minus juga dapat berdampak buruk bagi prestasi akademik anak di sekolah. Orang tua yang memiliki mata minus dengan derajat tinggi, seringkali memiliki anak yang juga menderita mata minus. Dimana faktor genetik berkontribusi pada terjadinya kelainan refraksi mata yang dialami seseorang.
Baca Juga: Apa Itu Akomodasi Mata?
Meski faktor genetik tidak sepenuhnya mempengaruhi kondisi mata minus pada seseorang, namun hal tersebut patut diwaspadai. Selain genetik, kebiasaan atau pekerjaan yang dilakukan juga memiliki pengaruh terhadap resiko mata minus. Orang tua dengan mata minus memiliki sumbu bola mata yang lebih panjang, dan umumnya keturunannya juga memiliki sumbu bola mata yang lebih panjang. Hal tersebut yang mendasari bahwa orang tua dengan mata minus yang tinggi memiliki kemungkinan menurunkan kondisi mata minusnya pada anak.
Bagi orang tua yang menderita mata minus dengan derajat tinggi sangatlah penting untuk mencegah kondisi mata minus dialami oleh anak. Selain menerapkan gaya hidup sehat, orang tua harus selalu memeriksa kesehatan mata anak untuk mengurangi resiko terjadinya mata minus pada anak. Maka biarkanlah anak-anak untuk bermain dan menghabiskan waktunya lebih lama di luar rumah untuk memperoleh sinar alami matahari yang baik untuk pertumbuhan matanya. Selain itu, berikan mereka asupan vitamin A baik itu berupa suplemen atau didapatkan dari buah dan sayuran. Wortel adalah salah satu makanan yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan mata karena kandungan betakaroten yang kaya akan vitamin A. Anak-anak juga membutuhkan sosialisasi untuk menerapkan kebiasaan baik dalam melakukan aktivitas visual. Seperti dengan tidak membaca sambil tiduran, membatasi waktu penggunaan gawai, membatasi waktu di depan komputer dan televisi. Dengan begitu dapat membantu mencegah resiko terjadinya mata minus pada anak.
Anda membutuhkan layanan kesehatan mata? Segera kunjungi Vio Optical Clinic. Kami memberikan layanan pemeriksaan kesehatan mata secara menyeluruh dengan peralatan medis canggih yang lengkap. Vio Optical Clinic memiliki staf profesional yang siap untuk memberikan pelayanan terbaik untuk anda. Percayakan kesehatan mata anda bersama layanan kesehatan mata dari Vio Optical Clinic.
