Pada bulan ini, kita akan membahas topik utama bulan September yaitu “Low Vision”.

Low Vision merupakan kelainan mata dimana orang menderita Low Vision memiliki kemampuan terbatas dalam melihat, bahkan hampir buta. Sehingga kelainan ini sangat menghambat aktivitas penderitanya sehari-hari seperti berjalan di tempat umum, melihat papan tulis di sekolah, membaca buku, memasak, berolahraga, menyetir dan lain sebagainya.

Menurut WHO (World Health Organization) adalah turunnya fungsi penglihatan seseorang secara permanen, dimana penglihatannya sudah tidak dapat tertolong dengan optical device (alat bantu penglihatan) biasa seperti kacamata atau lensa kontak (softlens). Penurunan penglihatan tiap-tiap penderita Low Vision pun bervariasi, seperti hanya mampu melihat cahaya saja, lapang pandang yang sempit, dan lain-lain.

Ada beberapa penyakit mata atau gangguan penglihatan yang bisa menyebabkan penyakit Low Vision, sbb:

1. Mata minus dan mata silinder yang sudah terlalu tinggi

2. Degenerasi makula -> penyakit mata yang menyerang retina sehingga menyebabkan mata susah untuk fokus dan pengidapnya bisa mengalami kesulitan untuk membaca. Kelainan mata ini bisa juga terjadi akibat faktor usia sehingga dinamakan sebagai Degenerasi Makula Terkait Usia.

3. Retinopati diabetik -> orang yang menderita diabetes akan mengalami perubahan pada penglihatannya dari hari ke hari. Diabetes bisa menyebabkan pembuluh darah yang tadinya memelihara retina menjadi robek. Hal ini bisa mengganggu penglihatan hingga seiring dengan berjalannya waktu kita bisa buta akibat penyakit ini.

4. Retintis pigmentosa -> kelainan mata yang mengganggu penglihatan di malam hari.

5. Amblyopia (mata malas) -> kelainan mata yang biasanya berkembang sejak anak-anak. Pandangan mata malas itu biasanya kabur pada satu mata ataupun kedua mata. Kondisi ini biasanya tidak bisa dikoreksi dengan alat bantu penglihatan biasa seperti kacamata atau lensa kontak.

6. Ablasi retina -> Kelainan mata ini terjadi saat retina lepas dari lapisan bawahnya. Hal ini bisa merusak mata seumur hidup pada mata yang terkena. Penyakit mata ini bisa juga mengakibatkan lubang di retina, trauma pada mata, infeksi, gangguan pembuluh darah, atau bahkan tumor.

7. Katarak -> Katarak adalah kelainan mata yang mengakibatkan adanya kabut di dalam mata sehingga mempersulit penderitanya untuk melihat dengan normal. Penyebab katarak bisa juga karena faktor usia lanjut, paparan sinar ultra violet dari matahari, cedera, penyakit bawaan keturunan. Jika mata sehat, katarak dapat diangkat melalui operasi. Operasi katarak memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi di mata sehat. Namun, operasi katarak belum tentu memungkinkan bagi mereka yang memiliki penyakit mata lainnya. Tetapi kondisi seperti masih bisa untuk direhabilitasi. Salah satunya dengan rehabilitasi Low Vision yang dilakukan oleh VIO Optical Clinic.

8. Glaukoma -> Kelainan mata ini menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Umumnya terjadi karena meningkatnya tekanan bola matu, atau bisa jadi tekanan bola matanya normal namun tidak tidak cukupnya aliran darah yang masuk ke saraf optik. Glaukoma tidak menunjukkan adanya gejala-gejala yang signifikan pada tahap awal. Oleh sebab itu, penting sekali kita melakukan pemeriksaan mata rutin supaya kita bisa mengetahui tanda-tanda penyakit mata serius seperti glukoma pada tahap awal.

VIO Optical Clinic melayani Low Vision Rehabilitation dengan menyediakan alat bantu untuk untuk para pengidapnya yaitu dengan menggunakan Teleskop. Pertama-tama, pasien harus melalui tahap Pre-Screening terlebih dahulu yang meliputi;

  1. Goals pasien ini apa?
  2. Penglihatan apa yang mereka butuhkan?
  3. Ukuran pembesarannya mau seberapa?
  4. Untuk aktivitas apa yang mereka butuhkan? Melihat papan tulis? Memasak? Dan lain-lain.

Setelah kita mengetahui goals dan tujuannya seperti apa, lalu kita lanjutkan dengan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti;

  1. Pemeriksaan mata untuk mengevaluasi kondisi keseluruhan mata pasien yang meliputi Medical History pasien, pemeriksaan tekanan bola mata, pemeriksaan retina, pemeriksaan kornea.
  2. Pemeriksaan ketajaman penglihatan (Visual Acuity Test)
  3. Pemeriksaan lapang pandang.

Setelah pemeriksaan mata secara keseluruhan ini dilakukan, maka kita baru menetapkan alat bantu yang akan digunakan pasien Low Vision tersebut itu apa.

  1. Teleskop untuk melihat jauh
  2. Mikroskop untuk melihat dekat
  3. Telemikroskop untuk penglihatan intermediate.

 

Tahukah anda? Di VIO Optical Clinic bukan hanya sekedar optik atau klinik mata biasa. Kami memberikan solusi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mata anda. Dr. Andri Agus Syah, OD. FPCO. FAAO dari VIO Optical Clinic (satu-satunya di Bekasi) adalah dokter mata yang berkemampuan untuk melakukan Vision Rehabilitation (Low Vision Therapy, Orthokeratology Therapy, Eyeglass and Contact Lens Expert). Jadi bukan hanya sekedar melakukan pemeriksaan mata biasa, namun mampu mengevaluasi kesehatan mata Anda dan menemukan solusi yang terbaik untuk Anda.

Yuk kunjungi VIO Optical Clinic dan rasakan pemeriksaan mata lengkap yang ditangani oleh para ahli atau booking appointment anda di;

021-29475974 / 089502092881 WA

Ruko Asia Tropis AT 16 no. 51 Harapan Indah Bekasi.

 

Artikel Terkait