Klinik Mata Bekasi – Pemeriksaan dan konsultasi mata adalah serangkaian tes yang dilakukan untuk memeriksa ketajaman penglihatan dan lapang pandang, dan juga mendiagnosis penyakit mata manfaat merencanakan penanganannya bersama tepat. Pemeriksaan dan
konsultasi mata memiliki wujud tes yang lumayan bervariasi, yang memiliki tujuan untuk mengevaluasi semua faktor kualitas penglihatan.
Tes mata pada biasanya dianjurkan teratur untuk dilakukan, walaupun tidak ada keluhan. Alasannya, dikarenakan penyakit atau problem kebugaran mata bisa nampak tanpa menunjukkan gejala-gejala sebelumnya. Dalam perihal ini, pemeriksaa
mata berperan perlu untuk sadar ada problem pada mata sejak dini. Sehingga jikalau pasien terindikasi memiliki penyakit mata, bisa segera ditangani.
Pemeriksaan dan Konsultasi Mata
Indikasi Pemeriksaan dan Konsultasi Mata
Pasien bersama keluhan-keluhan tersebut ini, semestinya menjalani pemeriksaan dan konsultasi mata:
Mata merah dan nyeri
Pandangan kabur
Penglihatan ganda
Sensitif pada cahaya
Muncul benda kecil yang melayang pada penglihatan (floaters)
Muncul kilatan cahaya
Selain jikalau ada keluhan, dianjurkan terhitung untuk laksanakan pemeriksaan dan konsultasi mata teratur secara berkala. Seberapa kerap pemeriksaan dan konsultasi mata dilakukan, biasanya bergantung berasal dari usia:
Balita. Pemeriksaan mata awal dilakukan kepada bayi dan anak usia di bawah 3 tahun. Tujuannya adalah untuk memeriksa problem mata yang rentan berjalan pada rentang usia ini, layaknya mata malas (amblyopia), mata juling, dan rabun jauh. Kemudian, pemeriksaan mata bisa ulang dilakukan selagi anak berusia 3-5 tahun.
Anak-anak dan remaja. Pemeriksaan mata biasanya dilakukan sebelum akan anak memasuki usia sekolah. Dokter dapat menganjurkan seberapa kerap jadwal pemeriksaan mata dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan sebelumnya. Pada situasi
mata yang dinyatakan sehat, selamanya dianjurkan untuk ikuti pemeriksaan mata sebanyak 1-2 kali setahun.
Dewasa. Pemeriksaan dan konsultasi mata pada orang dewasa yang situasi matanya dinyatakan sehat, biasanya sebagai berikut:
– Usia 20-39 tahun: tiap 5 atau 10 tahun sekali.
– Usia 40-54 tahun: tiap 2-4 tahun sekali.
– Usia 55-64 tahun: tiap 1-3 tahun sekali.
– Usia 65 tahun ke atas: tiap 1-2 tahun sekali.
Selain saran di atas, pemeriksaan dan konsultasi mata wajib dilakukan lebih kerap jikalau terkandung situasi layaknya berikut:
Baca Juga :
Phthisis Bulbi atau Kerusakan Pada Bola Mata
Menggunakan kacamata atau lensa kontak.
Diabetes.
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
Adanya riwayat glaukoma dalam keluarga.
Mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi kebugaran mata, jikalau kortikosteroid, tamsulosin, pil KB, obat kolesterol, antihistamin, diuretik, dan antidepresan.
Peringatan:
Beri sadar dokter jikalau sedang mengkonsumsi obat-obatan, terhitung suplemen dan product herba, pada selagi laksanakan pemeriksaan dan konsultasi mata.
Beri sadar dokter terhitung jikalau memiliki alergi pada zat tertentu.
Sebelum pemeriksaan, dokter bisa meneteskan obat tetes mata untuk melebarkan pupil. Obat tetes ini bisa memicu mata jadi sensitif pada cahaya.
Sebelum Pemeriksaan dan Konsultasi Mata
Pemeriksaan dan konsultasi mata dapat dilakukan oleh dokter mata. Tidak ada persiapan tertentu untuk laksanakan pertemuan bersama dokter mata. Namun, pasien dianjurkan untuk mempersiapkan pertanyaan yang ingin ditanyakan ke dokter, supaya beroleh Info selengkap-lengkapnya. Selain mempersiapkan data-data obat yang teratur dikonsumsi, bagi pasien yang sebelumnya udah gunakan kacamata atau lensa kontak, dianjurkan untuk membawanya bersama bersama resep kacamata sebelumnya jikalau ada.
Prosedur Pemeriksaan dan Konsultasi Mata
Pemeriksaan dan konsultasi mata bisa berjalan setengah jam hingga beberapa jam. Lama pemeriksaan mata bergantung berasal dari metode pemeriksaan yang dilakukan dan situasi mata pasien secara keseluruhan.
Pemeriksaan mata diawali bersama sesi konsultasi. Pasien dianjurkan untuk menginformasikan keluhan yang dirasakan, baik yang terjalin atau tidak bersama mata. Dokter mata terhitung dapat bertanya riwayat kebugaran pasien dan keluarga, terhitung
riwayat penyakit mata. Selanjutnya dokter dapat laksanakan pemeriksaan mata bersama mengamati ada kemungkinan kelainan berasal dari kelopak mata, lapisan transparan yang menutupi anggota depan mata (konjungtiva), selaput bening
mata (kornea), anggota putih mata (sklera), dan selaput pelangi (iris). Pemeriksaan mata biasanya tidak mengundang rasa sakit.