Klinik Mata Bekasi Sakit mata pada anak sanggup disebabkan oleh berbagai hal, jadi dari infeksi, iritasi, hingga kelainan bawaan lahir. Anak-anak cenderung susah mengungkapkan keluhannya, gara-gara itu orang tua perlu lebih mawas diri didalam mengenali type sakit mata yang kerap dialami anak.

Sebagai orang tua, Anda pasti kuatir waktu Si Kecil mengeluh matanya sakit. Di waktu yang bersamaan, Anda pun barangkali jadi bingung gara-gara tidak paham apa yang mengakibatkan Si kecil mengalami sakit mata dan bagaimana cara mengobatinya.

Ketahui Jenis Sakit Mata Pada Anak dan Cara Mengatasinya

Nah, lihat ulasan tersebut ini sehingga Anda sanggup menopang anak meredakan sakit mata yang dideritanya.

Sakit Mata Pada Anak yang Umum Terjadi
Berikut ini sebagian type penyakit mata yang paling kerap dialami anak dan cara menanganinya:

1. Konjungtivitis
Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva, yaitu jaringan di lebih kurang mata dan di bagian didalam kelopak mata. Kondisi ini sanggup disebabkan oleh virus, bakteri, reaksi alergi, hingga iritasi gara-gara paparan bahan kimia, debu, atau asap.

Anak yang mengalami konjungtivitis sanggup memperlihatkan sebagian gejala, seperti:

Menjadi rewel gara-gara matanya perih atau gatal.
Mata bengkak.
Sering mengucek atau menggosok mata gara-gara mata jadi tidak nyaman.
Mata berair dan merah.
Muncul kerak di mata (belek).
Konjungtivitis gara-gara infeksi virus dan bakteri sanggup enteng menular ke orang lain, tetapi konjungtivitis akibat iritasi atau reaksi alergi berupa tidak menular.

Untuk menyembuhkan keadaan ini, sebaiknya anak diperiksakan ke dokter. Dokter akan pilih diagnosis dan type konjungtivitis berdasarkan hasil kontrol mata anak.

Setelah penyebab dan type konjungtivitis diketahui, dokter akan pilih penanganan konjungtivitis sesuai dengan penyebabnya. Jika keadaan ini disebabkan oleh infeksi bakteri, maka antibiotik tetes mata atau salep mata sanggup diberikan untuk mengatasinya.

Namun, jika peradangan disebabkan oleh alergi, maka dokter sanggup meresepkan obat antialergi didalam bentuk obat tetes mata, sirop, atau puyer.

Selama anak mengalami sakit mata ini, tersedia perawatan yang sanggup dilakukan di rumah untuk menopang meringankan keluhan yang dirasakan Si Kecil. Perawatan ini sanggup berupa bantuan kompres dingin diselingi kompres hangat pada mata dan mengingatkan anak untuk membersihkan tangan dan tidak mengucek mata.

2. Bintitan
Selain konjungtivitis, bintitan termasuk jadi keliru satu penyakit mata pada anak yang kerap terjadi. Benjolan kecil yang tumbuh di didalam atau di lebih kurang kelopak mata ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.

Bintitan sanggup lebih enteng berlangsung jika anak tidak merawat kebersihan matanya atau punyai tradisi tertentu, seperti kerap mengucek mata dengan tangan yang kotor. Untungnya, bintitan sanggup sembuh dan kempes sendiri didalam waktu 1-2 minggu tanpa pengobatan.

Sambil menanti keadaan anak membaik, Anda sanggup menopang meredakan tanda-tanda yang dirasakan anak dengan berikan kompres hangat sepanjang 5-10 menit pada mata yang mengalami bintitan. Kompres ini sanggup diulang sebanyak 3-4 kali sehari. Jangan lupa untuk tetap ingatkan Si Kecil sehingga tidak menekan benjolan di matanya.

Tetapi, langsung bawa Si Kecil ke dokter mata jika bintitan terus berlangsung sepanjang 2 minggu, disertai demam, pembengkakan dan nyeri hebat pada mata, serta muncul darah atau nanah dari benjolan.

3. Selulitis orbital
Sakit mata anak yang satu ini adalah keadaan yang perlu diwaspadai. Selulitis orbital merupakan infeksi bakteri pada jaringan lemak, otot, dan tulang, di lebih kurang bola mata. Infeksi ini sanggup menyebar dari rongga sinus (sinusitis) atau berlangsung waktu anak mengalami cedera pada mata.

Baca Juga :

Kenali Jenis-Jenis Stroke yang Menyerang Mata

Anak yang mengalami sakit mata ini akan memperlihatkan sebagian keluhan, seperti:

Mata bengkak dan merah, sehingga mengakibatkan anak susah menutup mata.
Rewel gara-gara jadi kesakitan pada mata.
Penglihatan terganggu.
Demam.
Sulit mobilisasi bola mata.
Apabila anak memperlihatkan sebagian tanda-tanda di atas, segeralah bawa Si Kecil ke dokter mata untuk meraih kontrol dan penyembuhan yang tepat. Penanganan yang terlambat sanggup meningkatkan risiko Si Kecil mengalami sejumlah komplikasi, seperti meningitis, sepsis, dan kebutaan.

Untuk mengatasi selulitis orbital pada anak, dokter akan menambahkan penyembuhan antibiotik. Pada kasus yang lebih berat atau jika obat antibiotik tidak sukses menyembuhkan sakit mata pada anak ini, maka dokter perlu lakukan tindakan operasi pada mata.

4. Sumbatan kelenjar air mata
Jika anak Anda berusia di bawah 1 tahun dan mengalami tanda-tanda berupa air mata muncul secara terus menerus, pembengkakan area lebih kurang mata, kelopak mata saling menempel, dan mata tampak berkerak, sanggup jadi itu tandanya Si Kecil menderita air mata tersumbat.

Kondisi ini lazim berlangsung pada anak yang baru dilahirkan dan akan sembuh sendiri setelah ia beranjak besar (biasanya membaik setelah anak berusia lebih kurang 1 tahun).

Untuk meringankan keluhan dan tanda-tanda yang dirasakan anak saat ia mengalami sumbatan kelenjar air mata, coba untuk mengusap atau memijat lembut kelopak matanya. Setelah dipijat, mata anak termasuk sanggup diberikan kompres hangat sebanyak 2-3 kali didalam sehari.

Namun jangan lupa, sebelum saat dan setelah memijatnya, pastikan Anda telah membersihkan tangan hingga bersih.

Selain sebagian kasus pada mata di atas, anak-anak termasuk sanggup mengalami sebagian sakit mata lainnya, seperti:

Mata juling.
Mata malas atau amblyopia (lazy eyes).
Glaukoma.
Katarak.
Retinopati prematuritas, yaitu gangguan pada retina mata bayi yang berlangsung akibat bayi yang terlahir terlampau cepat (di bawah 31 minggu).
Beberapa penyakit mata di atas biasanya disebabkan oleh kelainan kongenital atau cacat bawaan lahir pada mata yang telah berlangsung sejak anak masih di didalam kandungan.

Jika keluhan yang dirasakan anak tak kunjung membaik, segeralah bawa anak untuk berkonsultasi lebih lanjut ke dokter mata untuk meraih kontrol dan penyembuhan yang tepat.

Artikel Terkait