Klinik Mata Bekasi – Karena alasan tertentu, sering kadang ibu hamil harus melahirkan anaknya sebelum akan tanggal seharusnya. Kalau normalnya ibu hamil bakal melahirkan sesudah sekitar 40 minggu jaman kehamilan, ada ibu hamil yang udah harus
melahirkan anaknya di umur kadar ke-37 minggu. Bayi yang lahir dalam situasi ini dinamakan bayi prematur. Bayi prematur memiliki selagi yang lebih sedikit untuk berkembang di dalam rahim ibu dibandingkan bersama bayi normal, yang membuat bayi prematur lebih rentan terkena komplikasi penyakit.
Beberapa kasus kebugaran yang bisa saja terjadi pada bayi prematur yaitu gangguan penglihatan dan pendengaran. Hal ini disebabkan dikarenakan penyempurnaan pertumbuhan pada penglihatan dan pendengaran bayi selagi di kadar ibu terjadi
pada minggu-minggu terakhir jaman kehamilan. Oleh dikarenakan itu, kecuali bayi terlahir secara prematur atau lebih cepat daripada yang seharusnya, si bayi memiliki risiko gangguan terkena kasus penglihatan dan pendengaran yang lebih tinggi.
Jenis-jenis kasus penglihatan yang dialami bayi prematur
Penglihatan pada janin umumnya menjadi berkembang di bulan ke-4 jaman kehamilan, dan berkembang secara intensif di selagi tiga bulan terakhir umur kehamilan. Artinya, makin lama cepat bayi lahir, makin lama tinggi bayi memiliki risiko terkena kasus penglihatan. Berikut adalah 3 umpama kasus penglihatan yang umum terjadi pada bayi prematur:
1. Retinopathy of prematurity (ROP)
ROP adalah keliru satu type kasus penglihatan yang paling sering terjadi pada bayi prematur. Menurut National Eye Institute, ROP paling sering terjadi pada bayi prematur yang lahir di minggu ke-31 jaman kehamilan atau sebelumnya. Penyakit ini
terjadi akibat pembuluh darah yang berkembang secara abnormal di mata si bayi. Itulah sebabnya penyakit ini sering terjadi pada bayi prematur dikarenakan kelahiran prematur menghentikan pertumbuhan pembuluh normal secara normal pada bayi, yang lalu membuat pembuluh darah abnormal di retina.
Retina sendiri adalah lapisan pada jaringan di mata yang terletak di belakang bola mata. Retina mampu sampai rusak kecuali keabnormalan pembuluh darah ini menjadi membengkak dan darah menjadi bocor. Ketika hal selanjutnya terjadi, retina
mampu menjadi terlepas dari bola mata yang membuat kasus penglihatan. Pada kasus yang parah, hal ini mampu membuat kebutaan.
Saat bayi udah bertumbuh dewasa, selanjutnya komplikasi penyakit ROP yang bisa saja terjadi:
- Mata juling
- Rabun dekat
- Rabun jauh
- Mata malas (ambliopia)
- Glaukoma
Biasanya, penyakit ROP pada bayi tidak harus pengobatan. Akan tetapi, harus dikerjakan pengobatan untuk kasus ROP yang serius, bersama cara:
- Cryosurgery, yaitu tindakan yang membekukan lalu menghancurkan pembuluh darah yang abnormal di retina.
- Terapi laser, yaitu type terapi yang gunakan cahaya yang kuat untuk membakar dan menghancurkan pembuluh darah yang abnormal.
- Vitrektomi, yaitu operasi yang dikerjakan bersama jara mengangkat jaringan rusak pada mata.
- Operasi scleral buckling, yaitu operasi yang letakkan pita fleksibel di sekitar mata untuk menghambat retina lepas.
- Operasi untuk memperbaiki retina yang udah lepas.
- Implantasi mata, yaitu tindakan yang dikerjakan untuk mengambil alih mata yang rusak. Namun, tindakan ini baru mampu dikerjakan kecuali si bayi udah lebih dewasa.
2. Kebutaan
Kebutaan adalah komplikasi pada mata yang terhitung sering terjadi pada bayi prematur. Terkadang, ROP penyebabnya. Seperti yang udah dijelaskan sebelumnya, ROP mampu membuat retina terlepas dari mata si bayi. Kalau retina terlepas ini tidak terdiagnosis secepatnya, maka mampu membuat kebutaan.
Baca Juga :
7 Manfaat Menakjubkan Jus Wortel, Selain untuk Kesehatan Mata
Akan tetapi, bukan ROP saja penyebab kebutaan. Terkadang, ada bayi prematur yang sesungguhnya terlahir tanpa sebagian bagian di mata, seperti tanpa bola mata atau iris, yang membuat kebutaan. Untungnya, situasi ini terlalu jarang terjadi.
3. Strabismus (mata juling)
Infantile esotropia adalah type strabismus yang paling sering terjadi pada bayi prematur. Ketika otot pada mata yang bekerja mengontrol pergerakkan mata tidak bekerja seperti seharusnya, maka mata si bayi bakal bergerak ke arah yang salah.
Strabismus terjadi pada bayi prematur diakibatkan dikarenakan otak bayi belum berkembang secara prima untuk mengontrol otot mata si bayi. Selain itu, ada sebagian aspek lain yang mampu membuat mata juling, misalnya:
- Kelainan pada otak atau sistem saraf, terhitung cairan pada otak, pendarahan pada otak, cerebral palsy, dan sebagainya
- ROP
- Hemangioma (penumpukkan pembuluh darah di bawah kulit) di dekat mata
- Tumor otak atau tumor mata
- Katarak
- Perkembangan yang lambat
- Kelainan genetik
Mata juling mampu mengundang komplikasi kasus penglihatan lain, jika mata malas, atau yang sering disebut terhitung sebagai ambliopia. Kalau si anak terhitung mengidap ambliopia, maka penyakit ini yang harus disembuhkan terlebih dahulu.
Mata yang penglihatannya lebih kuat bakal dilapisi bersama tambalan agar otak bayi cuma menangkap gambar dari mata yang penglihatannya lebih lemah. Hal ini memiliki tujuan untuk menguatkan mata yang juling dan tingkatkan kualitas
penglihatan. Mungkin anak-anak sering kadang tidak bahagia gunakan tambalan mata, bakal namun terlalu mutlak untuk ikuti prosedur pengobatan. Ambliopia mampu menjadi penyakit permanen kecuali tidak diobati secepatnya.
Begitu penglihatan si anak udah stabil, baru operasi untuk memperbaiki otot mata dilakukan. Mungkin Anda bakal menjadi risau untuk membawa anak Anda ke meja operasi di umur yang terlalu dini. Akan tetapi, mengobati mata juling sebelum akan
si anak berusia 2 tahun udah terbukti mampu beri tambahan hasil dalam jangka selagi yang lebih panjang dibandingkan bersama pengobatan mata juling pada anak yang usianya lebih tua.
Meskipun operasi udah dilaksanakan, sering kadang si anak masih harus gunakan kaca mata. Mata juling mampu kambuh atau terjadi kembali. Oleh dikarenakan itu, pastikan anak Anda meniti kronologis tes mata seperti yang disarankan oleh pakar mata Anda.