Mata Merah dan Berair Bukan Berarti Mata Kering, Kenali Berbagai Penyebab Lainnya!

Klinik Mata Bekasi – Banyak orang termasuk dewasa dan anak-anak sering mengeluh mata merah dan berair. Selain mengganggu aktivitas dan menyebabkan ketidaknyamanan mata, kondisi ini mungkin menandakan masalah kesehatan yang memerlukan perawatan khusus di klinik mata. Mata merah dan berair dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap. Keluhan ini mungkin hanya tanda ketidaknyamanan ringan. Namun, hal […]

Klinik Mata Bekasi – Banyak orang termasuk dewasa dan anak-anak sering mengeluh mata merah dan berair. Selain mengganggu aktivitas dan menyebabkan ketidaknyamanan mata, kondisi ini mungkin menandakan masalah kesehatan yang memerlukan perawatan khusus di klinik mata. Mata merah dan berair dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap. Keluhan ini mungkin hanya tanda ketidaknyamanan ringan.

Namun, hal ini juga bisa menjadi tanda alergi, infeksi, atau kondisi serius lainnya. Debu, paparan bahan kimia, dan polusi udara merupakan pemicu utama di Indonesia. Mengidentifikasi penyebab mata merah dan berair akan membantu Anda memilih pengobatan yang tepat.

Penyebab Paling Umum Mata Merah dan Berair

Beberapa penyebab paling umum mata merah dan berair meliputi:

Alergi

Salah satu penyebab paling umum mata merah dan berair adalah alergi. Berbagai alergen, termasuk debu, serbuk sari, bulu hewan, jamur, dan paparan polusi udara, dapat menyebabkan kondisi ini. Sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap alergen di mata, melepaskan histamin, yang menyebabkan mata berair, merah, gatal, panas, atau iritasi.

Masalah ini sering muncul selama pergantian musim, terutama saat tingkat polusi udara meningkat jika Anda berada di daerah dengan tingkat polusi tinggi. Jika diabaikan, gejala-gejala ini dapat menyulitkan aktivitas sehari-hari, terutama bagi mereka yang menderita rinitis alergi atau alergi musiman.

Infeksi

Peradangan pada konjungtiva (konjungtivitis) dapat disebabkan oleh infeksi (virus dan bakteri), alergi, atau iritasi dari zat tertentu. Pada kasus infeksi, gejala umumnya meliputi mata merah, berair, dan rasa tidak nyaman. Jika disebabkan oleh bakteri, mata juga dapat menghasilkan lendir kental berwarna kuning atau hijau.

Konjungtivitis infeksius sangat menular, terutama jika Anda sering menggosok mata atau berbagi handuk, bantal, atau kosmetik dengan orang lain. Oleh karena itu, menjaga kebersihan yang baik dan menghindari kontak langsung dengan mata yang terinfeksi sangat penting untuk mencegah penularan.

Iritasi

Paparan terhadap zat asing, seperti debu, pasir, sisa makeup, shampo, atau air kolam renang yang mengandung klorin, dapat menyebabkan iritasi mata. Mata akan menghasilkan banyak air mata sebagai mekanisme pertahanan alami untuk membersihkan bahan-bahan yang mengiritasi.

Iritasi dapat menyebabkan mata berair serta mata sakit, gatal, atau terasa lengket. Iritasi ringan dapat memperburuk kondisi mata yang sudah sensitif atau berubah menjadi infeksi jika tidak segera dibersihkan.

Baca Juga: Mulai Mengalami Tanda Mata Minus? Segera Pahami Kondisi dan Ambil Tindakannya!

Mata kering

Tidak selalu mata kering menandakan kekurangan air mata. Dalam beberapa kasus, kekeringan justru dapat membuat mata terlihat berair. Sindrom ini sering disebabkan oleh waktu yang lama di ruangan ber-AC, kedipan mata yang jarang, atau menatap layar elektronik dalam waktu lama.

Tubuh merespons permukaan mata yang kering dan iritasi dengan mengeluarkan air mata dalam jumlah besar untuk meredakan ketidaknyamanan. Namun, iritasi tetap terasa karena air mata tersebut biasanya berkualitas buruk dan tidak cukup untuk melembabkan mata.

Penyumbatan saluran air mata

Saluran air mata mengalirkan air mata dari permukaan mata ke rongga hidung. Jika saluran ini tersumbat, air mata tidak dapat mengalir dengan lancar dan menumpuk di permukaan mata. Gangguan ini dapat membuat mata terlihat merah, berair, dan kadang-kadang bengkak di sudut dalam mata.

Bayi dan orang tua lebih rentan mengalami penyumbatan saluran air mata. Pada bayi, kondisi ini biasanya sementara dan membaik seiring pertumbuhan. Penyumbatan pada saluran air mata pada orang tua dapat disebabkan oleh perubahan struktural atau infeksi berulang.

Perawatan sederhana di rumah biasanya dapat meredakan mata merah dan berair. Namun, segera konsultasikan ke klinik matauntuk rekomendasi pengobatan yang lebih tepat jika gejala tidak membaik dalam dua hingga tiga hari atau disertai ketidaknyamanan yang signifikan, gangguan penglihatan, sensitivitas berlebihan terhadap cahaya, dan sekresi kental.

Apakah Anda dan keluarga membutuhkan layanan kesehatan mata? Segera kunjungi Vio Optical Clinic. VIO Optical Clinic adalah klinik mata yang profesional dan juga terpercaya yang selalu ada untuk membantu Anda dan keluarga meningkatkan kualitas penglihatan menjadi lebih baik melalui layanan Vision Therapy, salah satunya adalah terapi Ortho K (Orthokeratology) untuk terapi pengobatan dan mengurangi tingkat minus seseorang yang mengalami mata minus atau rabun jauh.

VIO Optical Clinic sudah didirikan sejak tahun 2013 terletak di Harapan Indah dan Grand Galaxy City – Bekasi dan berada di bawah naungan Dokter Optometri lulusan Cebu Doctor University Phillipine yang berpengalaman. Selain itu, juga mendapatkan sertifikasi oleh Fellow American Academy of Optometry (FAAO) serta memiliki spesialisasi di bidang Vision Therapy (Terapi Penglihatan) yang memiliki kualitas skala internasional. Tidak hanya Dokter Optometri, VIO Optical Clinic juga bekerja sama dengan para Dokter Spesialis Mata yang juga siap membantu Anda dan keluarga untuk menangani berbagai permasalahan pada mata.

VIO Optical Clinic juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan mata secara menyeluruh dengan peralatan medis canggih yang lengkap. Jadi, percayakan kesehatan mata Anda dan/ keluarga bersama layanan kesehatan mata dari Vio Optical Clinic. Dan jangan lupa kunjungi juga channel kami VIO OPTICAL Clinic untuk melihat lebih dekat profesionalitas kami dalam perawatan kesehatan mata keluarga Indonesia.