Klinik Mata Jakarta – Dari kelima indera manusia, mata adalah organ sensorik kita yang paling penting, membantu kita memahami hingga 80% kesan dan masukan yang kita gunakan untuk memahami lingkungan sekitar. Sementara hewan lain lebih mengandalkan indera penciuman mereka (bayangkan betapa pentingnya bau bagi anjing atau kucing Anda) kompleksitas mata manusia dan persentase otak kita yang didedikasikan untuk indera penglihatan membuat mata kita menjadi organ indera utama pada manusia. Kehilangan penglihatan yang sangat ekstrem sehingga tidak dapat dikoreksi dengan kacamata resep, lensa kontak, obat-obatan atau operasi dikenal sebagai Low Vision.
Penyebab Umum Low Vision
Degenerasi Makula Terkait Usia. Seperti namanya, pada sebagian orang, makula (atau bagian tengah retina) mengalami kemunduran seiring bertambahnya usia. Karena area pusat retina tersebut memungkinkan fokus yang tajam pada objek tepat di depan wajah kita, makula mengontrol apa yang kita lihat di pusat penglihatan kita. Degenerasi makula dapat memengaruhi kemampuan mengemudi, mengenali wajah, membaca, dan melakukan pekerjaan dengan detail yang halus. Pada dasarnya, degenerasi makula membuat titik buta tepat di depan mata kita, yang bisa sangat mengganggu.
Glaukoma merupakan gangguan mata yang merusak saraf optik seiring berjalannya waktu, sehingga menjadi penyebab seseorang mengalami kehilangan penglihatan. Kerusakan bertahap biasanya disebabkan oleh tekanan cairan internal yang tinggi di dalam mata, yang diakibatkan oleh penumpukan cairan. Penumpukan ini terjadi ketika mata memproduksi terlalu banyak cairan atau terdapat masalah dengan drainase atau aliran cairan keluar dari mata. Sangat penting untuk memeriksakan tekanan bola mata secara teratur untuk mendeteksi penyakit ini secara dini, sehingga dapat dikontrol dengan obat-obatan atau pembedahan, yang dapat membantu memperlambat dan meminimalkan kehilangan penglihatan.
Retinitis Pigmentosa (RP). Kelompok penyakit mata ini secara progresif merusak penglihatan malam dan penglihatan tepi (penglihatan samping) dengan cara merusak sel peka cahaya yang disebut batang dan kerucut di retina, yaitu lapisan yang peka terhadap cahaya di bagian belakang mata. Gejala pertama penyakit yang diturunkan ini adalah rabun senja, dan sering kali muncul pada usia remaja atau dewasa muda. Sayangnya, pasien yang didiagnosis dengan retinitis pigmentosa biasanya mengalami kebutaan total, sering kali pada usia 40 tahun.
Retinopati Diabetik, ditemukan pada 45% orang yang didiagnosis diabetes, menyebabkan kerusakan bertahap pada retina dan dapat menyebabkan kebutaan total jika tidak ditangani. Ketika pembuluh kapiler kecil di mata membocorkan darah dan cairan lainnya, retina akan membengkak dan menyebabkan penglihatan menjadi buram atau keruh. Mengatur kadar gula darah adalah pengobatan yang paling penting untuk meminimalkan kerusakan akibat kondisi ini, meskipun laser dan prosedur pembedahan lainnya dapat memperlambat perkembangannya.
Baca Juga: Jangan Panik, Ini yang Harus Dipahami Orang Tua saat Anak Terkena Mata Minus
Meskipun ampbliopia tidak disebabkan oleh masalah kesehatan mata, terkadang penglihatan pada satu mata tidak berkembang secara normal pada masa kanak-kanak. Diagnosis dan koreksi dini adalah kunci untuk membalikkan kondisi ini, itulah sebabnya mengapa bayi harus melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh dengan dokter mata pada usia 6 bulan dan sekali lagi saat berusia 3 tahun. Jika tidak diobati hingga dewasa, seringkali tidak mungkin untuk memperbaiki atau membalikkan kondisi ini.
Cedera Otak Traumatik, yang meliputi trauma kepala, stroke, dan cedera otak, dapat menyebabkan penglihatan kabur secara signifikan, perubahan pada lapang pandang, ketidaksejajaran mata, masalah persepsi kedalaman, kepekaan terhadap silau, dan berkurangnya ketajaman penglihatan.
Katarak, yang terjadi ketika lensa di dalam mata menjadi keruh sehingga cahaya tidak dapat mencapai retina di bagian belakang mata, menyebabkan hilangnya penglihatan secara umum. Katarak disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap sinar UV matahari, cedera, genetika dan penyakit, dan biasanya terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Bagi mereka yang memiliki penyakit mata tambahan, operasi katarak tidak selalu dapat dilakukan, sehingga mengakibatkan low vision.
Apakah Anda dan keluarga membutuhkan layanan kesehatan mata yang berkaitan dengan low vision? Segera kunjungi Vio Optical Clinic. VIO Optical Clinic adalah Eyecare yang profesional dan juga terpercaya yang selalu ada untuk membantu Anda dan keluarga meningkatkan kualitas penglihatan menjadi lebih baik melalui layanan Vision Therapy, salah satunya adalah terapi Ortho-K (Orthokeratology) untuk terapi pengobatan dan mengurangi tingkat minus seseorang yang mengalami mata minus atau rabun jauh.
VIO Optical Clinic sudah didirikan sejak tahun 2013 terletak di Harapan Indah dan Grand Galaxy City – Bekasi dan berada di bawah naungan Dokter Optometri lulusan Cebu Doctor University Phillipine yang berpengalaman. Selain itu, juga mendapatkan sertifikasi oleh Fellow American Academy of Optometry (FAAO) serta memiliki spesialisasi di bidang Vision Therapy (Terapi Penglihatan) yang memiliki kualitas skala internasional. Tidak hanya Dokter Optometri, VIO Optical Clinic juga bekerja sama dengan para Dokter Spesialis Mata yang juga siap membantu Anda dan keluarga untuk menangani berbagai permasalahan pada mata.
VIO Optical Clinic juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan mata secara menyeluruh dengan peralatan medis canggih yang lengkap. Jadi, percayakan kesehatan mata Anda dan/ keluarga bersama layanan kesehatan mata dari Vio Optical Clinic. Dan jangan lupa kunjungi juga channel kami VIO OPTICAL Clinic untuk melihat lebih dekat profesionalitas kami dalam perawatan kesehatan mata keluarga Indonesia.