Klinik Mata Jakarta – Obat tetes mata adalah cairan yang digunakan untuk beragam situasi mata, layaknya mata merah dan sesudah operasi mata. Tetes mata biasanya punya kandungan saline sebagai bahan dasar. Tergantung terhadap target penggunaannya, tetes mata
terhitung dapat punya kandungan pelumas air mata buatan, atau zat anti-kemerahan, serta obat-obatan. Obat tetes mata ada yang dapat dibeli di warung-warung, ada lebih dari satu yang merupakan resep dokter, dan ada lebih dari satu yang cuma digunakan oleh spesialis mata.
Kapan diperlukan obat tetes mata?
Tetes mata biasanya digunakan untuk lebih dari satu situasi selanjutnya ini:
1. Operasi katarak
Operasi pengangkatan lensa dan penggantian bersama dengan lensa buatan ini butuh obat tetes mata. Sebelum operasi dilakukan, tetes mata digunakan untuk menahan infeksi, membuat pupil lebih besar, dan mati rasa di daerah mata. Setelah operasi, tetes mata dapat kurangi risiko infeksi dan menunjang penyembuhan.
2. Konjungtivitis (penyakit mata menular)
Konjungtivitis adalah infeksi atau iritasi terhadap konjungtiva (membran tidak tebal dan bening terhadap anggota di dalam kelopak mata yang menutupi anggota putih mata). Penyebabnya adalah infeksi bakteri atau virus, iritasi lingkungan, dan
alergi. Selain itu, konjungtivitis terhitung dapat disebabkan oleh toksisitas atau alergi tetes mata, atau oleh obat tetes mata yang udah terkontaminasi.
Gejala yang ditimbulkan adalah gatal, panas, kemerahan, dan bengkak. Perawatan berasal dari situasi selanjutnya dapat dikerjakan bersama dengan memanfaatkan obat tetes mata antibiotik atau anti-inflamasi, atau bersama dengan menghalau iritasi terhadap mata.
3. Pembasah lensa kontak dan pelumas permukaan mata
Jika mata terkadang menjadi kering saat Mengenakan lensa kontak, pilihlah tetes mata spesifik yang digunakan untuk lensa kontak, gara-gara tetes mata lainnya dapat mengubah warna lensa Anda atau secara saat mengubah posisinya.
4. Infeksi kornea (keratitis)
Penyebabnya dapat jadi gara-gara virus, bakteri, atau parasit. Infeksi akibat bakteri atau parasit merupakan komplikasi yang paling gawat berasal dari Mengenakan lensa kontak dan perihal itu lebih lazim berlangsung terhadap pengguna lensa kontak
jangka panjang. Selain itu, kebersihan lensa yang kurang lumayan terhitung dapat jadi penyebabnya, layaknya tidak mengganti dan membersihkan lensa layaknya yang disarankan, serta berenang memanfaatkan lensa kontak.
Baca Juga : Memahami Apa Itu Kornea dan Fungsinya Pada Mata
Infeksi gampang dapat diobati bersama dengan tetes mata anti-bakteri. Sedangkan infeksi yang lebih gawat mungkin butuh tetes mata antibiotik, atau bersama dengan melakukan perawatan lebih lanjut, terhitung operasi. Lepaskan lensa kontak langsung terkecuali Anda sangsi bahwa mata Anda terinfeksi, dan jangan lupa untuk langsung melacak pengobatan.
5. Operasi transplantasi kornea
Ini adalah operasi penggantian kornea yang sakit atau terluka bersama dengan kornea sehat, yang biasanya didapatkan berasal dari bank mata. Setelah operasi, tetes mata diperlukan untuk menunjang pengobatan dan menahan penolakan berasal dari jaringan donor.
6. Mata kering
Mata kering disebabkan oleh produksi air mata yang rendah dan terhitung penuaan. Jika mutu susunan luar dan di dalam buruk, air mata tidak akan dapat melumasi mata terhadap saat yang lama. Hal ini dapat membuat mata menjadi “berpasir” dan gatal. Gejala lainnya termasuk:
- Rasa panas atau menyengat
- Nyeri dan kemerahan
- Kotoran mata yang lengket
- Penglihatan berfluktuasi
- Air mata berlebihan (air mata “refleks” tidak dapat menunjang meredakan mata kering gara-gara mereka tidak berada di mata lumayan lama)
- Air mata buatan (tetes mata) dapat digunakan untuk melumasi mata kering terhadap siang hari. Pengobatan lainnya mungkin dapat digunakan di dalam masalah yang lebih berat.
7. Alergi terhadap mata
Gejala alergi ini terhitung gatal, berair, kemerahan, pedih, dan terbakar. Banyak style tetes mata yang dapat menunjang Anda meringankan gejala alergi konjungtivitis. Tetes mata yang dapat digunakan adalah yang memiliki air mata buatan, yang tidak
punya kandungan obat-obatan, dan yang punya kandungan lebih dari satu obat-obatan, layaknya antihistamin, stabilisator sel mast, dekongestan, dan kortikosteroid yang diresepkan.
Jika Anda memiliki alergi terhadap mata dan Mengenakan lensa kontak, bertanyalah terhadap dokter mata Anda berkenaan tetes mata yang dapat menunjang memelihara lensa supaya selalu bersih saat terpapar alergen.
8. Pemeriksaan mata
Selama pemeriksaan mata lengkap, dokter mata memanfaatkan tetes mata untuk:melebarkan pupil (untuk membuat “jendela yang lebih besar” supaya dapat memandang ke di dalam mata)
mematikan mata saat uji cobalah terhadap glaukoma
9. Glaukoma
Glaukoma merupakan peningkatan tekanan cairan terhadap mata, yang terkecuali tidak diobati dapat membuat rusaknya saraf optik yang nyata-nyata dan kehilangan penglihatan. Tetes mata dapat dipakai untuk menurunkan tekanan cairan mata bersama dengan kurangi produksi cairan mata.
Jika Anda memiliki galukoma, jangan memanfaatkan obat tetes mata yang punya kandungan vasokonstriktor (dekongestan topikal). Ini membuat pembuluh darah kecil jadi lebih kecil dan dapat memperburuk tekanan yang udah meningkat di mata Anda.
10. Infeksi mata herpes simplex (virus)
Gejala awal infeksi ini terhitung luka yang menyakitkan terhadap permukaan mata (kelopak mata) dan peradangan kornea. Pengobatan cepat yang dikerjakan bersama dengan memanfaatkan tetes mata anti-virus dapat menahan rusaknya mata yang lebih serius.
11. LASIK (laser-assisted in situ keratomileusis)
LASIK dapat melakukan perbaikan rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisma. Tetes mata anestesi digunakan sebelum akan operasi untuk menahan rasa sakit. Setelah operasi dilakukan, tetes mata digunakan untuk menunjang pengobatan dan menahan infeksi.
12. Pelumasan dan perlindungan
Bahan utama berasal dari tetes mata yang di jual di pasaran biasanya berbentuk hydroxypropyl methylcellulose (oftalmik) atau carboxymethylcellulose. Meskipun air mata buatan dianggap terlalu aman, tapi Anda harus untuk memeriksakan diri Anda.