Vio Optical Clinic – Penggunaan layar digital secara terus menerus telah memperkenalkan mata kita pada tingkat rangsangan visual dan paparan cahaya biru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akibatnya, banyak orang mengalami berbagai gejala yang tidak nyaman, yang secara kolektif disebut sebagai Digital Eye Strain. Sehingga, jika mengalaminya dalam kurun waktu yang lama sangat penting untuk segera ke klinik gangguan mata untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan. Di era informasi modern, adopsi perangkat digital yang meluas telah merevolusi cara kita bekerja, berkomunikasi, dan menghibur diri. Namun demikian, kemajuan teknologi ini telah memunculkan masalah mata baru yang dikenal sebagai “digital eye strain”.
Dengan layar digital yang merasuki hampir setiap aspek kehidupan kita, mulai dari komputer dan ponsel pintar hingga tablet dan e-reader, kita menghabiskan waktu yang lama untuk asyik dengan cahaya yang bercahaya. Fenomena yang berkembang ini telah mendorong para peneliti dan profesional perawatan mata untuk mempelajari ilmu saraf di balik digital eye strain dan mengembangkan strategi untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan mata. Di ulasan ini, akan membahas penyebab, gejala, dan tindakan pencegahan untuk membantu Anda menjelajahi dunia digital dengan kesehatan mata yang lebih baik.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal peer-review internasional, Ophthalmology and Therapy, mengulas bahwa selama penguncian Covid-19, prevalensi Digital Eye Strain pada anak-anak meningkat hingga 60%. Dan, gejalanya termasuk Miopia yang baru muncul, kelainan Vergence, dan esotropia yang baru muncul.
Apa yang Dimaksud dengan Ketegangan Mata Digital (Digital Eye Strain/DES)?
Ketegangan mata digital, atau, DES, juga sering dikaitkan dengan sindrom penglihatan komputer, mengacu pada sekumpulan gejala, termasuk ketidaknyamanan mata, penglihatan kabur, mata kering, sakit kepala, dan ketegangan leher, yang terjadi saat seseorang menghabiskan waktu lama untuk melihat layar digital, seperti komputer, ponsel pintar, tablet, dan perangkat elektronik lainnya. Penggunaan layar digital dalam waktu lama mengharuskan mata untuk fokus dan memfokuskan kembali secara berulang-ulang.
Tuntutan yang terus menerus pada otot siliaris mata ini dapat menyebabkan kelelahan dan ketegangan visual. Korteks visual, yang bertanggung jawab untuk memproses informasi visual, menjadi terlalu terstimulasi, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan yang dialami selama DES.
Perbedaan antara Digital Eye Strain dan Computer Vision Syndrome
Meskipun kedua istilah CVS dan DES digunakan secara bergantian dan dalam beberapa kasus, keduanya sama, namun ada perbedaan yang mencolok. Dalam hal kesamaan, baik Computer Vision Syndrome maupun Digital Eye Strain terkait dengan ketidaknyamanan mata akibat penggunaan layar digital secara ekstensif. Pada dasarnya, kedua gangguan mata ini menunjukkan gejala yang sama seperti kelelahan mata, mata kering, mata teriritasi, mata merah, sakit kepala, penglihatan kabur, dan kesulitan fokus.
Baca Juga: Mengenal Konjungtivitis Bakteri yang Bisa Menyerang Siapapun
Namun, Computer Vision Syndrome merupakan kondisi yang jauh lebih kronis dan serius dibandingkan dengan DES. Sampai-sampai, CVS diketahui dapat menyebabkan kebutaan sementara! Karena sindrom penglihatan komputer mempengaruhi otot dan saraf mata Anda secara lebih luas, sindrom ini dapat menunjukkan gejala tambahan seperti sensitivitas cahaya yang tinggi, mual, sakit kepala hebat, dan nyeri leher & bahu. Cara sederhana untuk membedakan kedua istilah tersebut adalah dengan mengatakannya seperti ini jika seseorang membiarkan Digital Eye Strain tidak diobati dengan pergi ke klinik gangguan mata, tanpa melakukan perubahan gaya hidup, maka kondisi ini dapat berkembang menjadi Sindrom Penglihatan Komputer.
Apa saja Gejala Digital Eye Strain yang umum terjadi?
Berikut adalah gejala-gejala Digital Eye Strain yang umum terjadi:
- Ketidaknyamanan pada Mata
- Penglihatan kabur
- Mata Kering
- Sakit Kepala
- Nyeri Leher dan Bahu
- Penglihatan Ganda atau Diplopia
- Sensitivitas terhadap Cahaya
Apakah Anda dan keluarga membutuhkan layanan kesehatan mata? Segera kunjungi Vio Optical Clinic. VIO Optical Clinic adalah klinik gangguan mata yang profesional dan juga terpercaya yang selalu ada untuk membantu Anda dan keluarga meningkatkan kualitas penglihatan menjadi lebih baik melalui layanan Vision Therapy, salah satunya adalah terapi Ortho K (Orthokeratology) untuk terapi pengobatan dan mengurangi tingkat minus seseorang yang mengalami mata minus atau rabun jauh.
VIO Optical Clinic sudah didirikan sejak tahun 2013 terletak di Harapan Indah dan Grand Galaxy City – Bekasi dan berada di bawah naungan Dokter Optometri lulusan Cebu Doctor University Phillipine yang berpengalaman. Selain itu, juga mendapatkan sertifikasi oleh Fellow American Academy of Optometry (FAAO) serta memiliki spesialisasi di bidang Vision Therapy (Terapi Penglihatan) yang memiliki kualitas skala internasional. Tidak hanya Dokter Optometri, VIO Optical Clinic juga bekerja sama dengan para Dokter Spesialis Mata yang juga siap membantu Anda dan keluarga untuk menangani berbagai permasalahan pada mata.
VIO Optical Clinic juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan mata secara menyeluruh dengan peralatan medis canggih yang lengkap. Jadi, percayakan kesehatan mata Anda dan/ keluarga bersama layanan kesehatan mata dari Vio Optical Clinic. Dan jangan lupa kunjungi juga channel kami VIO OPTICAL Clinic untuk melihat lebih dekat profesionalitas kami dalam perawatan kesehatan mata keluarga Indonesia.